meningkatnya mobilitas masyarakat yang tidak diiringi penerapan protokol kesehatan
Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kasus baru warga terkonfirmasi virus corona kembali bertambah 160 orang, sehingga jumlah kumulatif masyarakat terpapar virus berbahaya tersebut mencapai 12.982 jiwa.

"Hari ini 160 orang terkonfirmasi COVID-19 sudah diisolasi di wisma karantina, rumah sakit dan isolasi mandiri," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan data terbaru pada Rabu malam, 160 kasus baru COVID-19 tersebar di Kota Pangkalpinang 26 orang, Kabupaten Bangka 15 orang, Bangka Tengah 17 orang, Bangka Barat 42 orang, Belitung 39 orang, Belitung Timur 17 orang.

"Penambahan kasus ini kian menambah panjang daftar orang yang terkonfirmasi COVID-19 dan hal ini sudah barang tentu menjadi keprihatinan kita semua sekaligus juga menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus corona belum berakhir," katanya.

Dijelaskan pasien COVID-19 dinyatakan selesai isolasi 11.339 (bertambah 67), meninggal dunia 206 (bertambah 5), dalam isolasi 1.437 (bertambah 160 - berkurang 72) dengan kumulatif kasus konfirmasi sudah mencapai 12.982 (bertambah 160).

"Peningkatan kasus selama puasa Ramadhan ini, karena meningkatnya mobilitas masyarakat yang tidak diiringi penerapan protokol kesehatan yang baik," katanya.

Baca juga: Satgas: Tingkat kepatuhan warga Babel terapkan prokes turun
Baca juga: COVID-19 melonjak, Bangka Barat kembali hentikan sekolah tatap muka


Menurut dia penularan virus corona ini masih didominasi klaster perkantoran, klaster perkebunan, klaster fasilitas kesehatan, klaster keluarga dan klaster perumahan, serta klaster pesantren, klaster perkumpulan, klaster kampung, dan klaster panti asuhan dalam kasus terakhir.

"Ini harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya terkait beberapa kasus COVID-19 yang terakhir yang menunjukkan fakta yang tak bisa dimungkiri yakni selain terpaparnya pelaku perjalanan baik untuk kepentingan dinas maupun umum yaitu orang yang melakukan perjalanan ke luar daerah atau sebaliknya," katanya.

Selain itu, penyebaran COVID-19 ini juga dari warga dari luar daerah terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum COVID-19 (imported case), juga telah terjadi transmisi lokal (local transmission) yang sangat massif.

"Ini tidak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan. Oleh karena itu, diminta masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan berprilaku hidup bersih serta sehat," katanya. 

Baca juga: 1.357 pasien COVID-19 di Babel masih jalani isolasi
Baca juga: Ruang isolasi COVID-19 di empat wisma Babel penuh

Pewarta: Aprionis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021