Ethereum adalah aset kripto terpopuler nomor dua setelah Bitcoin atau altcoin terbaik yang ada hingga saat ini
Jakarta (ANTARA) - Harga aset kripto Ethereum tercatat sudah menembus Rp40 juta dan diperkirakan masih akan terus meningkat.

CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Kamis mengatakan kenaikan harga Ethereum mencapai lebih dari 10 kali lipat dari setahun lalu yang harganya hanya Rp3,2 juta.

Menurut dia, kenaikan Ethereum terjadi karena European Investment Bank (EIB) menerbitkan obligasi digital di jaringan blockchain Ethereum.

"Kenaikan harganya terjadi karena EIB membuat jaringan obligasi digital di jaringan blockchain Ethereum. EIB dikabarkan berencana menerbitkan obligasi 100 juta Euro," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: IMF: Ada potensi dan risiko dalam mata uang digital

Ethereum, tambahnya, adalah altcoin (alternative coin selain Bitcoin) yang memiliki fundamental serta utilitas yang paling baik, hingga saat ini.

Ethereum memiliki fungsi sebagai jaringan blockchain sebagai wadah lahirnya kripto baru serta project blockchain baru.

"Jaringan Ethereum adalah jaringan yang paling banyak digunakan. Fundamental serta utilitas Ethereum memang baik, sehingga Ethereum adalah aset kripto terpopuler nomor dua setelah Bitcoin atau altcoin terbaik yang ada hingga saat ini," katanya.

Hal ini juga bisa dilihat dari market cap Ethereum di pasar global yang hari ini mencapai 311 miliar dolar AS hanya kalah dari Bitcoin 1 triliun dolar AS, sedangkan volume Ethereum mencapai 33 miliar dolar AS.

Selain itu, kenaikan harga Ethereum juga kemungkinan besar bisa terus berlanjut, ujarnya, bisa saja, pihak bank lain akan melakukan hal yang sama dan membuat obligasi digital di jaringan Ethereum karena hal ini masih jarang dilakukan oleh perbankan.

Hal itu salah satu faktor yang bisa mengangkat harga Ethereum ke depannya, selain, itu, lanjut Oscar, ada faktor lain yang meningkatkan harga Ethereum. Terutama soal upgrade atau pengembangan teknologi.

Menurutnya, Ethereum sedang dalam tahap pembenahan mengatasi kelemahan yang dia miliki.

Ini ditandai dengan upgrade Ethereum 2.0. Nantinya, Ethereum akan memiliki jaringan yang lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah.

"Selain itu, pada pertengahan tahun ini, Ethereum akan upgrade EIP-1559, dimana akan banyak Ethereum akan di-burn. Seperti yang kita tahu, burn kemungkinan besar menyebabkan harga aset kripto meningkat bahkan hingga ratusan kali lipat," sebutnya.

Kenaikan harga Ethereum ini juga kemungkinan sebagai tanda altcoin season. Artinya, musimnya kenaikan harga altcoin. Bitcoin memang sempat mengalami penurunan harga pada pekan lalu, meski penurunan tersebut juga menyebabkan menurunnya harga altcoin dan Ethereum masih tetap berada pada level tertinggi.

"Pada saat Bitcoin masih belum kembali ke harga tertinggi atau masih berkisar di harga Rp800 jutaan, Ini memang penurunan yang biasa terjadi. Saat itu, Ethereum tetap bertahan di level Rp33-39 jutaan. Kini, Ethereum sudah memuncaki harga tertingginya. Dan altcoin lain juga sudah menunjukkan pemulihan harga, sepertinya siap memuncaki harga tertingginya masing-masing," katanya.

Baca juga: Indef: Lonjakan harga gila-gilaan buat investor lirik mata uang kripto
Baca juga: KBI siap sebagai lembaga kliring aset kripto
Baca juga: Masyarakat Indonesia mulai gemari Bitcoin dan aset kripto

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021