Karena pesta demokrasi yang berkualitas bukan hanya ditentukan oleh proses pemilihan yang transparan, jujur dan adil, namun juga tidak bisa dilepaskan dari adanya pemilih yang berkualitas. Yakni pemilih yang sadar akan arti penting dirinya dalam pemi
Purwokerto (ANTARA) - Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq mengingatkan perlunya mengintensifkan program pendidikan pemilih guna meningkatkan angka partisipasi masyarakat.

"Pendidikan pemilih bertujuan untuk memberikan bekal kognisi yang memadai tentang politik, guna menumbuhkan kesadaran dan pemahaman dari calon pemilih untuk memenuhi peran kewarganegaraan dalam menyukseskan pesta demokrasi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Dia mengatakan program pendidikan pemilih sangat strategis bagi suksesnya pesta demokrasi.

"Karena pesta demokrasi yang berkualitas bukan hanya ditentukan oleh proses pemilihan yang transparan, jujur dan adil, namun juga tidak bisa dilepaskan dari adanya pemilih yang berkualitas. Yakni pemilih yang sadar akan arti penting dirinya dalam pemilu," katanya.

Baca juga: KPU Donggala gelar pendidikan pemilih di daerah rawan bencana

Karena itu, kata dia, program pendidikan pemilih perlu terus diintensifkan secara berkala.

Kendati demikian dia juga mengingatkan bahwa program pendidikan pemilih harus dilaksanakan dengan tepat sasaran guna mencapai tujuan yang diharapkan.
"Agar efektif dan tepat sasaran maka pihak penyelenggara pemilu harus berfikir 'out of the box'," katanya.

Dia mengatakan kegiatan pendidikan pemilih harus menyasar masyarakat yang kurang memiliki akses terhadap informasi politik.

"Cari kelompok yang kurang punya akses terhadap informasi politik. Misalnya kelompok difabel, masyarakat di pelosok pedesaan, masyarakat di wilayah terpencil, pedalaman atau perbatasan dan lain sebagainya," katanya.

Baca juga: 1.200 siswa ikuti sosialisasi pemilu dan aplikasi data pemilih

Menurut dia, pendidikan pemilih akan menjadi kurang optimal bila hanya menjangkau kelompok-kelompok sudah cukup melek secara politik.

"Dengan demikian jangan hanya menjangkau kelompok-kelompok yang sebetulnya sudah melek secara politik. Karena pendidikan pemilih yang intensif dan menjangkau luas seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan masyarakat pemilih yang mendapat akses informasi dengan baik," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa dengan adanya akses informasi yang baik maka diharapkan akan memunculkan pemilih yang dapat bertindak rasional dalam pemilu.
"Sehingga pada akhirnya akan dapat juga meningkatkan kualitas pemilu sesuai dengan target dan harapan," katanya.

Baca juga: KPU Jaksel gelar pendidikan pemilih virtual jaring pemilih pemula

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021