Pemprov Sulsel akan terus berkomitmen mendukung Vale sebagai pilar percontohan investasi yang peduli kepada masyarakat, lingkungan, serta sinergisitas bersama pemerintah tetap terjaga dengan baik
Makassar (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk secara resmi menyerahkan Bandara Sorowako, Sulawesi Selatan, kepada Pemerintah Sulawesi Selatan dengan ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak di Jakarta, Jumat.

"Alhamdulillah, MoU penyerahan Bandara Sorowako PT Vale Indonesia kepada Pemprov Sulsel resmi ditandatangani," kata Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melalui keterangan resminya di Makassar, Sulsel, Jumat.

Vale Indonesia merupakan perusahaan tambang yang berada di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Andi Sudirman menyatakan bahwa MoU ini merupakan komitmen Vale memberi kepercayaan kepada Pemprov Sulsel untuk mengembangkan Bandara Sorowako sebagai bandara pelayanan umum serta wujud kepedulian kepada warga Luwu Timur.

"Ini patut diapresiasi. Terima kasih kepada Bapak Nico Kanter (Dirut Vale Indonesia) atas dedikasi dan sinergisitasnya dengan pemerintah selama ini," tambah Andi.

Menurut dia, Pemprov Sulsel akan terus berkomitmen mendukung Vale sebagai pilar percontohan investasi yang peduli kepada masyarakat, lingkungan, serta sinergisitas bersama pemerintah tetap terjaga dengan baik.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan Muhammad Arafah menambahkan penyerahan Bandara Sorowako masih bersifat MoU yang selanjutnya akan disusul hibah penyerahan bandara dari Vale ke Pemprov Sulsel.

Terkait pengelolaan Bandara Sorowako, lanjutnya, masih akan dilakukan PT Vale bersama Pemprov Sulsel sebagai masa transisi selama satu tahun ke depan.

"Masa transisi ini, kita akan diskusikan ke depannya termasuk anggaran tentu kita juga akan komunikasikan," kata Arafah.

Selain itu, Dinas Perhubungan Sulsel juga mengharapkan adanya kebijakan Kementerian Perhubungan untuk pengoperasian bandara. Sebab, ia mengakui  dalam pengoperasiannya masih banyak kendala, seperti kesiapan SDM, administrasi serta model awal pengelolaan bandara.

"Kita banyak kendala misalnya pada administrasi yang perlu dibenahi, maka
paling tidak ada pendampingan dari teman-teman Kemenhub, juga bisa membantu untuk memperpanjang bandara. Kita menunggu arahan Pak Gubernur selanjutnya," kata dia.

Baca juga: INCO tebar dividen 33 juta dolar AS, 40 persen dari laba bersih 2020
Baca juga: Erick Thohir: Akuisisi Vale Indonesia penting bagi hilirisasi minerba
Baca juga: Gubernur Sulsel beberkan potensi ekspor di hadapan Mendagri

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021