jembatan mulai dibangun akhir periode Risma menjabat Wali Kota Surabaya, menghabiskan anggaran hingga Rp39 miliar
Surabaya (ANTARA) - Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo, Kota Surabaya, Jatim, yang diresmikan Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Wali Kota Eri Cahyadi pada Sabtu diharapkan bisa menggerakkan perekonomian warga setempat.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti yang hadir saat peresmian Jembatan Sawunggaling mengatakan, jembatan yang digagas dan mulai dibangun saat akhir periode Risma menjabat Wali Kota Surabaya ini menghabiskan anggaran Pemerintah Kota Surabaya hingga Rp39 miliar.

"Nilai ini tergolong besar mengingat proses pengerjaanya bersamaan ketika memasuki awal masa pandemi," katanya.

Bagi Reni, pembangunan Jembatan Sawunggaling yang menelan biaya cukup besar ini perlu menjadi perhatian khusus karena proses penyelesaian bersamaan dengan awal masa pandemi terjadi sehingga mempengaruhi kondisi keuangan Pemkot Surabaya.

"Meski sempat tertunda karena refocusing anggaran untuk pandemi, kini proses pelunasan oleh pemkot telah selesai," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap jembatan ini bisa memberi efek yang signifikan, baik secara tujuan untuk mengoptimalkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), mengurai kemacetan maupun menumbuhkan sektor ekonomi masyarakat setempat.
Baca juga: Mensos dan Wali Kota Surabaya resmikan Jembatan Sawunggaling
Baca juga: DPRD Surabaya pertanyakan Jembatan Joyoboyo tak kunjung beroperasi


"Sehingga warga Wonokromo harus yang pertama kali diuntungkan dari pembangunan Jembatan Sawunggaling ini. Selama proses pembangunan warga Wonokromo yang merasakan langsung dampaknya," ujarnya.

Pimpinan DPRD Surabaya ini juga menyoroti Jembatan Sawunggaling yang memiliki potensi sebagai tempat ikonik di dalam Kota Surabaya. Tentunya juga bisa menjadi spot tujuan di dalam kota karena secara estetika bagus dan banyak orang yang tertarik dengan keindahan jembatan.

Tidak hanya itu, lanjut Reni, adanya air mancur warna yang kian menambah keindahan Kota Surabaya. Keberadaan jembatan ini dapat menjadi tempat destinasi unggulan di wilayah Wonokromo dengan keterpaduan lokasi antara Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jembatan Sawunggaling, dan Terminal Joyoboyo.

"Dengan posisi strategis di daerah Wonokromo harapannya pembangunan ini mampu memberikan dampak serta kebermanfaatan besar khususnya bagi warga Wonokromo serta masyarakat Kota Surabaya secara umum," kata Reni.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya tidak mungkin melupakan sejarah berdirinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ. Karena itu, dalam peresmian ini juga dihadiri Mensos Risma yang sekaligus penggagas berdirinya Jembatan Sawunggaling terkoneksi dengan TIJ dan KBS.

"Sehingga saya berharap ke depan, ketika itu sudah terbangun semuanya maka pergerakan ekonomi Kota Surabaya, pergerakan UMKM-nya Kota Surabaya bisa terus bergerak. Terus bergerak menjadi pergerakan ekonomi yang hebat," katanya.
Baca juga: Jembatan Merah Surabaya diusulkan jadi kawasan wisata heritage
Baca juga: Tampilan Jembatan Pemuda depan Monkasel Surabaya dipercantik

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021