Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik China Nio melaporkan telah mengirimkan 20.060 kendaraan selama kuartal pertama 2021, mewakili pertumbuhan 422,7 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Nio memang menghadapi permintaan yang kuat tetapi rantai pasokan masih menghadapi tantangan yang signifikan karena kekurangan semikonduktor, kata pendiri dan kepala eksekutif Nio, William Bin Li, dalam pernyataannya, dikutip Senin.

Baca juga: NIO rilis sedan listrik ET7 dengan desain dan fitur futuristik

Dengan permintaan yang kuat, Nio pada kuartal kedua nanti berharap bisa mengirimkan 21.000 hingga 22.000 kendaraan ke pelanggan.

Dari total pengiriman kuartal pertama 20.060 unit, 4.516 unit di antaranya merupakan model ES8, 8.088 unit ES6, dan 7.456 unit model EC6.

"Pada bulan April, kami merayakan kendaraan produksi ke-100.000 yang diluncurkan bersama dengan pengguna dan mitra kami. Sementara itu, kami mulai meluncurkan Power Swap station 2.0, yang dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas layanan setiap stasiun hingga maksimum 312 kali lipat per hari dengan mempersingkat waktu penukaran baterai menjadi di bawah tiga menit," katanya.

Nio selalu berkomitmen untuk menyediakan pengalaman EV holistik yang unggul bagi pengguna dengan produk dan layanan yang lebih baik.

"Pada saat yang sama, kami juga mempercepat penelitian dan pengembangan produk dan teknologi baru."

Penjualan Nio pada kuartal pertama 2021 dilaporkan senilai 7,4 miliar yuan, merepresentasikan kenaikan 489,8 persen dari periode sama tahun 2020.

Kerugian bersih Nio para periode itu mencapai 451,0 juta yuan, turun 73,3 persen dari kuartal pertama tahun 2020 dan penurunan 67,5 persen dari kuartal keempat 2020.

Baca juga: Stellantis dan Nio memangkas produksi karena kekurangan chip

Baca juga: Nio rugi 212 juta dolar kuartal keempat 2020

Baca juga: Qualcomm-Nio bermitra bawa teknologi 5G ke sedan ET7
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021