Bandung (ANTARA News) - Bakrie Telecom (BTEL) membenamkan investasi senilai 100 juta dolar AS untuk pengembangan teknologi CDMA-EVDO ("Evolution Data Optimized") dengan produk AHA ("Affordable Hyper-speed Acces") yang digarap anak perusahaanya Bakrie Connectivity.

"Pengembangan teknologi dan produk itu digarap Bakrie Connectivity dengan total investasi senilai 100 juta dolar AS," kata Direktur Utama PT Bakrie Connectivity, Erik Meijer di Bandung, Rabu.

Produk AHA adalah "broadband" dengan akses internet kecepatan tinggi dan yang pertama menggunakan teknologi CDMA-EVDO.

Ia menyebutkan, produk baru layanan data dari B-Tel tersebut menggunakan jaringan CDMA 1x-EVDO Rev A dengan perangkat USB modem Olive tipe VME-11.

"Teknologi EDVO koneksi jalur data yang terdedikasi terpisah dengan jalur suara dan data, membuat kemampuan akses data internet lebih maksimal," kata Meijer.

Dengan kecepatan "download" 3,1 Mbps dan "upload" hingga 1,8 Mbps, produk ini memberikan layanan pengguna internet baik akses email, "browsing", chatting, "blogging", "web" maupun berinteraksi di situs jejaring sosial.

Penggunaan modem AHA, tidak terbatasi roaming dan bisa digunakan di semua daerah terlayani jaringan ESIA tanpa harus registasi "Gogo" saat keluar daerah.

"Masyarakat yang melek internet sangat kritis sehingga masalah kualitas jaringan dan tarif sangat menentukan bagi kelancaran bisnis data, bagi operator manapun termasuk kami," katanya.

Untuk jaringan, Bakrie Telecom sebagai induk perusahaan telah meningkatkan kemampuan 70 persen dari jumlah seluruh BTS-nya di Bandung dengan teknologi terbaru CDMA-EVDO.

Selain itu, Bakrie Connecstivity melalui produk AHA akan memfasilitasi migrasi penggunaan layanan "ESIA Wimode".(*)

S033/Y008/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010