Jakarta (ANTARA) - Tidak ada kata terlambat dalam memulai sesuatu selama kita mau berkomitmen, konsisten dan tidak ragu berinovasi. Setelah memutuskan untuk pensiun, Ferry Hendra, mantan karyawan perusahaan telekomunikasi, ingin tetap produktif dan memutuskan untuk memulai bisnis saat usianya menginjak 47 tahun.

Kini toko produk kecantikan Rosshop yang dimilikinya di e-commerce sudah memiliki gudangnya sendiri dan berhasil meningkatkan omzet hingga 30 persen di kuartal pertama 2021 berkat inovasi unik yang dimilikinya.

Dikutip dari siaran resmi Lazada, awalnya Ferry terinspirasi melihat anaknya yang gemar berdandan dan mempercantik diri. Ia pun sadar bahwa produk kecantikan merupakan kebutuhan yang penting bagi banyak perempuan, dan melihat besarnya potensi bisnis di bidang ini. Dengan latar belakangnya berkarir lebih dari 20 tahun di industri teknologi dan digital, pada tahun 2017 Ferry akhirnya mantap untuk membuka toko dengan nama yang terinspirasi dari nama sang istri di platform e-commerce.

Baca juga: Kominfo dorong perempuan berwirausaha digital

Baca juga: Pemerintah beri KUR untuk wirausaha alumni Kartu Prakerja


Namun kenyataan tidak semudah yang ia bayangkan di masa awal. Meski Ferry sudah melek secara teknologi ketika harus berjualan secara daring, namun ternyata masih harus mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan dunia kecantikan. Meskipun awalnya terasa asing, Ferry tetap semangat memperkaya ilmu produk kecantikan serta tata cara berbisnis di platform e-commerce agar dapat bersaing dengan toko-toko daring produk sejenis lainnya.

Tokonya menjual berbagai macam produk kecantikan dari jenama lokal Indonesia. Ferry sadar bahwa pelanggan cenderung memprioritaskan harga sehingga ia pun mengambil strategi untuk memberikan harga yang kompetitif demi mengejar kuantitas penjualan.

Ia pun memahami kebingungan yang seringkali dihadapi pelanggan ketika berbelanja produk kecantikan hingga akhirnya memutuskan untuk berinovasi yang memanfaatkan fitur chat, yaitu layanan konsultasi dengan beauty advisor di tahun 2018 lalu. Dengan dukungan dari para prinsipal brand yang dijualnya, pelanggan kini dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan para beauty advisor dari brand resmi untuk menentukan produk kecantikan apa yang cocok untuk jenis kulit serta informasi mengenai produk lainnya.

“Ketika memutuskan untuk merintis bisnis toko produk kecantikan secara online di Lazada, saya tidak menyangka bahwa dalam waktu 6 bulan pertama saja hasilnya sudah sangat positif karena traffic cukup tinggi. Inilah yang memacu semangat hingga saya selalu memikirkan inovasi apa lagi yang bisa saya tawarkan untuk pelanggan, sampai akhirnya terpikir untuk menghadirkan layanan konsultasi kecantikan langsung dengan beauty advisor yang terpercaya melalui fitur chat di platform,” jelas Ferry.

“Selain memang menawarkan harga yang kompetitif, rupanya pelanggan saya juga menyukai kehadiran beauty advisor di toko saya. Selain menjadi pembuktian bahwa produk yang saya jual pasti original, adanya beauty advisor juga bisa memberikan rekomendasi yang tepat kepada pelanggan atas produk yang mereka butuhkan.”

Bantuan ilmu dari e-commerce juga membuat wawasan dan pengetahuannya soal berbisnis bertambah, dia pun mampu mencapai target, terus berinovasi agar menarik perhatian pelanggan dan bersaing dengan kompetitor. Kesempatan promosi dari fitur live streaming dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan konsumen, juga kampanye rutin dari e-commerce untuk meningkatkan penjualan.

Baca juga: Tiga "skill" penting untuk ibu jadi "mompreneur" di rumah

Baca juga: Pemerintah mendorong Kartini masa kini kuasai teknologi wirausaha

Baca juga: Kadin genjot pelatihan vokasi untuk ciptakan banyak pengusaha muda

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021