London (ANTARA News) - Utusan Pakistan untuk Inggris Kamis menuduh Perdana Menteri David Cameron "merusak prospek perdamaian regional" setelah perdana menteri mengingatkan Islamabad mengenai upayanya mengekspor teror.

Cameron membuat komentarnya Rabu dalam kunjungan ke India, tetangga dan musuh bebuyutan Pakistan, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Satu yang diharapkan bahwa perdana menteri Inggris akan mempertimbangkan peran penting Pakistan dalam perang terhadap teror dan pengorbanan itu telah dilakukan sejak serangan 9 September," tulis Wajid Shamsul Hasan di surat kabar Inggris, Guardian.

"Dia tampaknya lebih mengandalkan informasi berdasarkan kebocoran intelijen, meskipun itu kurang kredibilitas atau bukti yang kuat," kata Hasan, yang juga duta besar Pakistan di Inggris.

"Kunjungan bilateral ditujukan untuk menarik dunia usaha bisa saja dilakukan tanpa merusak prospek perdamaian regional," tegasnya.

Cameron mengeluarkan pernyataan pada kunjungan ke India yang difokuskan pada masalah perdagangan, beberapa hari setelah kebocoran dokumen rahasia militer Amerika Serikat yang merinci tentang kaitan antara dinas intelijen Pakistan dengan gerilyawan Taliban di Afghanistan.

India sejak lama menuduh Pakistan melindungi dan bersekongkol dengan kelompok-kelompok garis keras, seperti Lashkar-e-Taiba yang oleh New Delhi dipersalahkan melakukan serangan, seperti serangan 2008 oleh pejuang bersenjata ke Mumbai yang menewaskan banyak orang.

Perdana menteri Inggris mengatakan kepada para wartawan di pusat industri teknologi informasi India di Bangalore bahwa: "Kami tidak bisa menoleransi suatu kesamaan gagasan bahwa negara ini (Pakistan) mengizinkan menempuh dua jalan dan bisa, yaitu mempromosikan ekspor teror, apakah itu ke India atau ke Afghanistan atau ke mana saja di dunia ini."
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010