Pada hari ini, Kanada mengumumkan kontribusinya terhadap kerangka kerja respon terhadap pandemi COVID-19 ASEAN sebesar 3,5 juta dolar yang berlangsung selama lima tahun, yang akan menyediakan bantuan yang berguna untuk 10 negara anggota ASEAN
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kanada mengucurkan bantuan senilai 3,5 juta dolar untuk pendanaan penanganan COVID-19 oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang diumumkan Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Diedrah Kelly.

“Pada hari ini, Kanada mengumumkan kontribusinya terhadap kerangka kerja respon terhadap pandemi COVID-19 ASEAN sebesar 3,5 juta dolar yang berlangsung selama lima tahun, yang akan menyediakan bantuan yang berguna untuk 10 negara anggota ASEAN,” kata Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Diedrah Kelly, dalam wawancara dengan ANTARA dari Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa pendanaan tersebut dapat mendukung upaya negara-negara ASEAN dalam berbagai upaya dalam menghadapi pandemi, termasuk untuk mendapatkan alat-alat medis yang dibutuhkan seperti alat tes dan diagnosa, alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, serta vaksin dan obat-obatan terapeutik.

“(Bantuan) itu juga akan mendukung koordinasi dan pengembangan riset terkait COVID-19 seperti virologi dan imunologi dan riset penting lainnya guna mencegah penyebaran pandemi yang lebih besar, serta untuk merespon pandemi di masa depan,” papar Dubes Kelly.

Dia meyakini bahwa peningkatan kapasitas para profesional di bidang kesehatan dan pekerja medis yang berada di garda terdepan dan respon darurat merupakan prioritas utama.

Upaya komprehensif yang dilakukan melalui kerangka kerja pemulihan komprehensif ASEAN diyakini telah menunjukkan kemajuan dan sumbangan Kanada terhadap upaya tersebut dan diharapkan dapat menjadi dorongan bagi inisiatif regional itu.

Adapun dana tersebut akan disalurkan secara langsung melalui Sekretariat ASEAN, di mana di dalamnya terdapat mekanisme koordinasi yang merespon terhadap prioritas-prioritas yang telah diidentifikasi.

Menurut Dubes Kelly, hal tersebut memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang paling mendesak dapat dipenuhi guna melindungi populasi yang paling rentan.

“Contohnya, jika kita melihat pembelian vaksin, dana tersebut dapat digunakan untuk pembelian vaksin dan akan ada mekanisme dalam Sekretariat ASEAN untuk mendapatkan vaksin tersebut dan mendistribusikannya ke negara-negara anggota dari pihak pemasok,” ujarnya.

Baca juga: Provinsi Alberta Kanada perketat pembatasan COVID-19

Baca juga: Rusia dukung respon ASEAN terkait situasi di Myanmar

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021