Samarinda (ANTARA News) - Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) akan melepaskan satu owa-owa ke habitat aslinya ke Project Kalawit di Sumatra Barat pada 31 Juli, yang merupakan Program Reintruduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari.

"Pelepasan owa-owa pada 31 Juli ini merupakan Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari (PROKT-SL) bersama BKSDA Kaltim," kata Ketua Yayasan BOS, E G. Togu Manurung di Samarinda, Kaltim, Jumat.

Dilanjutkan dia, Project Kalawit di Sumatra Barat merupakan proyek yang khusus menangani konservasi owa-owa atau siamang.

Siamang (symphalangus syndactylus syndactylus) adalah salah satu jenis gibbon atau owa-owa yang berhabitat asli di Sumatra dan Semenanjung Malaya. Di pusat rehabilitasi, siamang bisa berusia sampai 30 tahun.

Siamang betina yang diberi nama Acong ini datang ke Samboja Lestari pada 19 Maret 2008 dari Desa Tambulu Pao Malino, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, Acong diserahkan seorang penduduk setempat dengan harapan bisa mendapatkan perawatan lebih baik di PROKT-SL.

Sementara, Prof. Bungaran Saragih, Ketua Dewan Pembina Yayasan BOS menyatakan, tindakan ini bukan karena pihaknya sudah tidak peduli terhadap satwa langka tersebut, tapi ini justru wujud kepedulian Yayasan BOS terhadap orangutan, sehingga pihaknya bisa lebih fokus menangani reintroduksi orangutan.

Saat ini Acong diperkirakan berusia 11 tahun dengan berat mencapai 10 kilogram. Sebelum rencana relokasi ini, Acong telah menjalani tes kesehatan dan dinyatakan siap untuk perjalanan jauh hingga ke Sumatra.

Yayasan BOS merupakan organisasi nirlaba yang berkomitmen menyelamatkan dan melestarikan orangutan dan habitatnya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Yayasan ini memiliki mitra organisasi penyandang dana dari sejumlah negara asing yang dikenal sebagai BOS Sisters.

Yayasan BOS memiliki dua fasilitas rehabilitasi orangutan, yakni PROKT-SL, dan Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng (PROKT-NM). Saat ini Yayasan BOS tengah menjajaki pembangunan fasilitas di Kalimantan Barat.

Yayasan BOS juga memiliki program Rehabilitasi Lahan, Suaka Beruang Madu, dan ecolodge di Samboja Lestari Kalimantan Timur, dan kawasan konservasi Mawas berupa hutan gambut di Kalimantan Tengah seluas 369.000 hektar dengan populasi orangutan liar sekitar 3.000 individu.
(GFR/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010