Jakarta (ANTARA) - Perusahaan layanan transportasi terintegrasi PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik sektor penyewaan kendaraan sebagai bisnis utamanya seiring meningkatnya usaha logistik dan gencarnya pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

“Peluang bisnis penyewaan mobil di sektor transportasi logistik kian cerah karena tren ekonomi Indonesia yang terus bertumbuh,” kata Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kendati masih didera pandemi COVID-19, pemerintah optimis ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 akan tumbuh 6,9 persen-7,8 persen.

Selain itu, komitmen pemerintah membangun sektor infrastruktur akan berdampak secara langsung terhadap pertumbuhan pasar penyewaan kendaraan dan bisnis logistik.

“Dengan kondisi ekonomi saat ini membuat pelaku usaha semakin efisien dan hanya fokus pada core business,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jany Chandra mengatakan selain menyewakan mobil penumpang, perusahaan juga menyewakan mobil komersial. Alasannya, dalam lima tahun terakhir industri jasa pengiriman barang meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan e-commerce di Tanah Air yang memacu kebutuhan armada transportasi logistik juga meningkat.

Menurut data Kementerian Keuangan, pada tahun 2020 transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan nilai Rp 20,7 triliun atau naik 9,9 persen.

Saat ini ASSA memiliki armada sebanyak 26.000 unit, di mana sebanyak 22,63 persen adalah kendaraan komersial dan 77,37 persen didominasi kendaraan penumpang.

Dari total armada ASSA tersebut, sekitar 300 unit berasal dari Isuzu, didominasi oleh truk dan unit komersial seperti Isuzu Elf, MU-X, Panther, pick up turbo, dan Isuzu Traga.

Jany menjelaskan, sejak awal beroperasi ASSA telah menggunakan kendaraan Isuzu. Perusahaan membutuhkan rekanan yang andal dalam menyediakan truk dan unit komersial lainnya.

"Sejauh ini, Isuzu sangat mendukung operasional mereka karena memiliki jaringan bengkel yang luas dan juga layanan kunjungan servis, termasuk layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB)," ujarnya.

Astra Isuzu

Sementara itu, Chief Operation Officer (COO) PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (AI-ISO/Astra Isuzu) Yohanes Pratama mengatakan, pihaknya berusaha memberikan total solution kepada para customer Astra Isuzu, agar pelanggan nyaman dan bisnis mereka terus bertumbuh.

“Astra Isuzu tak hanya menjual kendaraan komersial saja, tetapi memberikan solusi yang komprehensif bagi perkembangan bisnis customer,” katanya.

Menurut dia, langkah ini harus dilakukan karena sekitar 90 persen kendaraan yang ditangani Astra Isuzu adalah kendaraan komersial yang identik dengan barang modal. Karena itu, mobil tersebut harus selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan setiap saat. Mengingat, sebagian besar kendaraan komersial ini beroperasi 24 jam sehari.

Peran Astra Isuzu adalah membantu customer meningkatkan waktu operasional kendaraan komersial dan meminimalisasi sebanyak mungkin waktu tak beroperasi, baik karena mobilnya rusak atau diservis.

Yohanes menambahkan, Astra Isuzu memanfaatkan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) yang beroperasi selama 24 jam non stop. Lewat BIB, Astra Isuzu memberikan servis rutin dan memperbaiki kerusakan ringan, dengan mendatangi mobil customer, kapan pun dan di mana pun.

Saat ini, Astra Isuzu memiliki 72 unit BIB mobil dan 5 unit BIB motor. Sedangkan, bengkel resmi Astra Isuzu sebanyak 51 outlet di seluruh Indonesia dengan 358 mekanik tersertifikasi Isuzu Indonesia. Sedangkan untuk pembelian sparepart, customer dapat mengakses melalui e-commerce blibli.com dengan toko resmi Astra Isuzu.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Maret 2021, penjualan retail Isuzu sepanjang Januari-Maret 2021 tercatat sebanyak 5.825 unit atau menguasai 3,3 persen pangsa pasar. Angka tersebut lebih tinggi dibanding Januari-Maret 2020 yakni 5.255 atau 2,4 persen pangsa pasar.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021