Jakarta (ANTARA) -
Buka puasa bersama para sekjen partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis, diharapkan akan semakin menyolidkan kebersamaan sebagai partai politik pendukung pemerintah.
 
"Sore hari ini kita seluruh sekjen partai koalisi pendukung pemerintah melaksanakan buka bersama di kantor PDI Perjuangan. Semoga melalui buka bersama di bulan Ramadhan ini kita terus bisa menyolidkan kebersamaan kita sebagai partai politik pendukung koalisi pemerintahan," kata Sekjen PPP Arwani Tomafi yang ditunjuk para sekjen untuk memberikan tanggapan usai acara berbuka.
 
Selain Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi, hadir juga Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, lalu Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan dan hadir juga Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, yang mantan Sekjen PSI saat pilpres 2019.
Sebagai tuan rumah yang baik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyajikan menu berbuka nasi liwet, bakso kuah, kolak dan es blewah.
 
"Kita menyajikan makanan khas Nusantara. Dan kita tak bicara politik secara serius. Kita agak jarang bertemu karena masih masa pandemi meskipun selama ini komunikasi tetap dijaga," kata Hasto dalam siaran persnya.
 
Mantan Sekjen PSI Raja Juli Antoni, mengaku dirinya senang bisa berkumpul bersama-sama.
 
"Saya senang kumpul bareng. Karena pandemi COVID-19 menyebabkan kita harus membatasi pertemuan secara fisik. Apalagi bertemu dalam suasana Ramadhann dan tadi ada kultum kebangsaan dari Gus Miftah," kata Juli.
 
Pose bersama para sekjen tidak cukup satu kali. Pertama bersama Gus Miftah usai ceramah, menjelang para sekjen pulang, Hasto pun kembali mengajak tamunya berfoto bersama.
 
"Kita berfoto dalam dua sesi. Pertama dengan masker. Kedua tanpa masker," ajak Sekjen Perindo Ahmad Rofiq. Merekapun tertawa bersama. Hasto pun mengantarkan para tamunya beranjak meninggalkan kantor DPP PDIP.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021