Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Masyarakat Lampung Barat mengembangkan tanaman pisang di area pertanian guna meningkatkan pendapatan dan juga pertumbuhan ekonomi petani.

"Tanaman pisang mampu menghasilkan pendapatan cukup lumayan selain dari tanaman pertanian lain, selain itu budidaya pisang tidak memerlukan modal besar," kata petani di Pekon (Desa) Pagar Dewa, Kecamatan Sukau, Lampung Barat, Sabarudin (48) sekitar 298 Km dari Bandarlampung, di Pagar Dewa, Senin.

Dia menjelaskan, tanaman pisang mudah merawatnya.

"Selain murah, tanaman pisang sangat mudah merawatnya, karena jenis tanaman ini tidak butuhkan perawan yang detail, tetapi hasil yang didapat sangat memuaskan," kata dia lagi.

Petani itu memaparkan, saat panen pisang pendapatan petani berlimpah.

"Tanaman pisang tidak harus menunggu musim panen, setiap bulan petani pasti melakukan panen, dan sejak membudidayakan tanaman pisang, saya mampu mencukupi kebutuhan sehari- hari," katanya.

Pisang menjadi salah satu tanaman yang telah dikembangkan oleh petani di daerah ini, kebutuhan buah pisang semakin hari kian bertambah, membuat sektor pertanian tanaman pisang perlu dikembangkan secara luas.

Buah pisang selain dikosumsi sebagai buah, juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk industri seperti keripik.

Petani didaerah ini menjadikan tanam pisang sebagai tanaman selingan, dewasa ini karena manfaat dan hasil dari tanaman pisang menjanjikan, sebagian petani juga sudah memulai membudidayakan tanaman pisang sebagai tanaman pokok di lahan pertaniannya.

Adapun tanaman pisang yang kembangkan petani di Lampung Barat diantaranya, Kepok, Muli, Ambon, Lilin, dan beberapa jenis pisang lain.

Harga pisang dipasaran bervariasi, mulai dari Rp2.000 per sisir hingga Rp5.000 persisir, harga yang ditawarkan tergantung jenis dan bentuk pisang tersebut.

Sedangkan harga pisang yang dijual mentah untuk menjadi bahan baku keripik mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000 per tandan, harga tersebut juga tergantung jenis pisang dan banyaknya pisang ditandan.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Lampung Barat, Novriardi Kuswan mengatakan, pemkab akan menggencarkan tanaman pisang sebagai tanaman komoditas.

"Sementara ini komoditas perkebunan dan sayuran menjadi unggulan di Kabupaten Lampug Barat, akan tetapi bila melihat dari nilai ekonomisnya tanaman pisang dapat bersaing dengan komoditas lainnya, karena tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang detail, tetapi dapat menghasilkan buah pisang yang berlimpah," kata dia.

Dia menjelaskan, faktor iklim membuat pertumbuhan pisang baik di Lampung Barat.

"Faktor iklim yang baik membuat tanaman pisang dapat berkembang pesat didaerah ini, bila petani serius menekuni komoditas ini, optimis akan mampu meningkatkan pendapatan, selain tanama lain," kata Kadis itu.

Dia menambahkan, berharap masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang ada.

"Saya mengharapkan masyarakat tani dapat memanfaatkan lahan dengan tanaman yang menghasilkan seperti pisang, sehingga pendapatan dan perekonomian petani semakin hari kian menunjukan perkembangan yang baik, selain itu tahun ini Pemkab Lampung Barat akan menyalurkan bantuan bibit pisang bagi kelompok tani, sehingga Lampung Barat menjadi daerah penghasil pisang berlimpah di Provingsi Lampung," katanya. (ANT049/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010