Ambon (ANTARA News) - Grup musik Pasto yang terdiri dari Rayen dan Meltho merasa bangga diberikan kesempatan untuk tampil bernyanyi di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat puncak acara kegiatan Sail Banda 2010, di Ambon.

"Ini merupakan hal yang khusus dan kebanggaan tersendiri bagi kami karena diberi kesempatan tampil membawakan lagu Sail Banda, pada acara pencanangan Maluku sebagai lumbung ikan nasional oleh Kepala Negara 3 Agustus," kata Rayen kepada ANTARA, di Ambon Senin.

Rayen mangatakan, sebagai anak Maluku ini merupakan kali ketiga mereka tampil menghibur masyarakat kota Ambon, namun yang berbeda saat ini Pasto tampil di depan Presiden.

Dalam kesempatan yang langka ini Pasto akan tampil bersama dua penyanyi berdarah Maluku yang banyak mengukir prestasi di tingkat internasional yakni Harvey Malaiholo, Andre Hehanusa dan Mikha Tambayong.

"Kami akan tampil berkolaborasi menghibur tamu dan masyarakat Maluku, membawakan lagu Sail Banda ciptaan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu," katanya.

Dari segi persiapan kata Rayen, tidak ada yang khusus, hanya persiapan dengan band lokal di Ambon untuk tampil di puncak acara maupun saat penyambutan peserta Sail Banda di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui, Ambon.

"Dalam kesempatan ini kami akan tampil membawakan tiga lagu dari album Pasto yakni "Tanya Hati", "Aku akan pergi" dan satu lagu Ambon di album pertama yan berjudul "Nona e," ujarnya.

Disinggung mengenai arti Sail Banda anak asuh Maia Estianty ini mengatakan, saat ini industri pariwisata Maluku sudah bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia.

"Ini merupakan salah satu pembuktian bahwa masyarakat Maluku sendiri sudah siap menjadi tuan rumah yang baik pada even pelayaran internasional, namun yang harus diperhatikan adalah pembenahan fasilitas dan infrastruktur," kata Meltho.

Saat ini Pasto sedang berkonsentrasi pada promo album kedua mereka dengan hits "tanya hati" dengan tampil di stasiun televisi, maupun di radio.

"Kami juga sudah mempersiapkan rencana kedepan untuk album ketiga, karena karena masih terikat kontrak perjanjian dengan pihak label musik," tambahnya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010