Kita mempunyai program rumah produksi bersama UMKM, dan salah satu sasarannya adalah Kabupaten Brebes. Untuk sementara di Brebes ini, kita fokuskan kepada produk olahan bawang merah
Jakarta (ANTARA) - Rumah produksi bersama atau “factory sharing” kluster bawang merah segera dirintis dan didirikan di Brebes, Jawa Tengah, sebagai salah satu upaya untuk menjadikan hasil pertanian sebagai produk unggulan suatu wilayah.

"Kita mempunyai program rumah produksi bersama UMKM, dan salah satu sasarannya adalah Kabupaten Brebes. Untuk sementara di Brebes ini, kita fokuskan kepada produk olahan bawang merah," ujar Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim, dalam keterangannya, Sabtu.

Ia mengatakan pihaknya membidik Kabupaten Brebes sebagai daerah percontohan untuk program Rumah Produksi Bersama (“factory sharing”) bagi pengembangan produk UMKM.

Sesuai keunggulan dan potensi daerah Brebes, rumah produksi bersama itu nantinya akan difokuskan untuk kluster produk olahan bawang merah.

“Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu solusi pemerintah dalam mengatasi anjloknya harga bawang merah di Brebes saat musim panen raya,” katanya.

Arif Rahman Hakim melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Brebes, Sabtu (8/5), dan diterima langsung Bupati Brebes, Idza Priyanti di Pendopo Kabupaten.

Turur hadir dalam kunjungan itu, Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Hanung Harimba Rachman, Dirut Mitra BUMDES Nusantara Wiyoto, Direktur Operasional BMDES Nusantara, Dradjad Asmara, dan Perekayasa Madya Usat Teknologi Agroindustri BPPT Agus Triputranto.

Arif menjelaskan, rumah produksi bersama itu sebenarnya merupakan sebuah metode supaya pelaku UMKM bisa memenuhi skala ekonomi. Di Brebes misalnya, banyak petani bawang merah dan menjadi daerah sentra penghasil bawang merah.

Namun ketika para petani bawang merah itu mengolah hasil dari pertaniannya sendiri-sendiri tentu tidak akan memenuhi skala ekonomi, karena biayanya menjadi terlampau mahal.

“Mereka perlu dikelompokkan dalam satu wadah seperti koperasi. Nantinya koperasi itu yang mempunyai peralatan produksi untuk mengolah hasil panen bawang merah. Sehingga saat nantinya harga jual bawang merah jatuh pada panen raya bisa dihindari, karena bawang merah bisa diolah menjadi produk olahan dengan harga yang lebih tinggi,” katanya.

Ia berharap dalam waktu dekat rumah produksi ini segera bisa diwujudkan di Brebes.

Menurut dia, rumah produksi bersama yang akan dibangun di Brebes itu sementara memang difokuskan pada bawang merah.

Itu karena selama ini Brebes menjadi sentra bawang merah. "Ini yang menjadi alasan kita fokus di bawang merah. Namun ke depan akan dikembangkan ke produk olahan lainnya," katanya.

Sementara itu, Bupati Brebes, Idza Priyanti mengatakan, Pemkab Brebes merespons positif atas rencana Kementerian Koperasi dan UKM yang akan merintis pendirian program rumah produksi bersama di Brebes.

Pihaknya meminta agar rencana tersebut bisa ditindaklanjuti dan segera direalisasikan.

“Kami sangat berharap rumah produksi bersama ini bisa ditindaklanjuti dan direalisasikan," katanya.

Bupati juga meminta dukungan dan pembinaan, agar produk UMKM Brebes bisa berkembang. Bahkan, tidak hanya berkembang samapai tingkat nasional, tetapi bisa go internasional.

"Selain bawang merah, Brebes memiliki banyak potensi UMKM yang bisa dikembangkan. Untuk itu, kami meminta dukungan dan pembinaan agar UMKM ini bisa berkembang," katanya.

Baca juga: Produksi cabai di Kabupaten Madiun turun 50 persen akibat cuaca

Baca juga: Tapanuli Utara targetkan tambahan 100 ha lahan bawang merah pada 2021

Baca juga: Polbangtan YoMa hasilkan alternatif sumber benih bawang merah

Baca juga: Petani milenial garap Bulak Srikayangan jadi sentra bawang merah DIY


 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021