Jakarta (ANTARA) - Industri sawit di tanah air menyatakan komitmen untuk terus memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Ketua bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi di Jakarta, Sabtu (8/5) mengatakan pandemi COVID-19 membuat ekonomi sulit bergerak dan merupakan pukulan telak bagi pelaku bisnis.

"Meski demikian, industri sawit ingin tetap berkontribusi terhadap masyarakat, khususnya yang benar-benar membutuhkan bantuan," ujarnya.

Tahun kedua pandemi COVID-19 di Indonesia, tambahnya, industri sawit nasional tetap bisa berkontribusi positif. Untuk itu sebagai wujud komitmen sosial mereka memberikan bantuan minyak goreng serta bahan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Sejumlah industri sawit yakni Wilmar Internasional, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Cisadane Sawit Raya Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Kencana Agri Group bersama Forum Jurnalis Sawit (FJS) menyalurkan bantuan berupa 1.000 liter minyak goreng, 55 karung beras dan 20 dus mie instant, serta sejumlah uang tunai.

Bantuan diberikan kepada Panti Asuhan Al Mukhlisin, Ciracas Jakarta Timur; dan Panti Asuhan SOS Desa Taruna, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (8/5).

"Kita apresiasi FJS bersama industri sawit yang terus menjalankan fungsi sosialnya. Berkontribusi terhadap sesama, harus terus dilanjutkan. Meski saat ini masih ada pandemi," ujar Tofan Mahdi.

Sementara itu Ketua FJS Sudarsono mengapresiasi dukungan dari industri sawit terhadap aksi sosial yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Mudah-mudahan, kegiatan mulia ini menjadi agenda rutin FJS. Tahun lalu, FJS bantu satu panti asuhan. Tahun ini bisa dua panti. Tahun depan, mudah-mudahan bisa bertambah," tuturnya.

Ketua Pengurus Panti Asuhan SOS Desa Taruna Sumadi menyatakan saat ini, panti yang diresmikan Presiden Soeharto pada 1984, mengasuh 120 anak yatim piatu dan tersebar di 10 kota besar di Indonesia.

Panti SOS Desa Taruna di Cibubur, memiliki lahan seluas 3 hektar. Berdiri 12 rumah tinggal yang bisa menampung hingga 15 anak tiap rumah diasuh seorang ibu dan bapak asuh.

Baca juga: Industri sawit dukung perlindungan buruh perempuan dan anak

Baca juga: UU Ciptaker beri perlindungan pekerja sektor sawit

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021