Fokus kita adalah mengurangi tingkat fatalitas. Di tahun 2019 angkanya 0,12, turun menjadi 0,109 di tahun 2020
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap kegiatan simulasi penyelamatan kecelakaan di jalan tol melalui rescue udara dengan menggunakan helikopter dapat menjadi model untuk diterapkan di jalan-jalan tol lainnya.

"Ke depannya kegiatan ini dapat menjadi model untuk diterapkan di jalan tol lainnya,” ujar Kepala BPJT Danang Parikesit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) menggelar simulasi penyelamatan khusus kecelakaan di jalan tol dengan menggunakan rescue udara berupa helikopter pada Senin (10/05).

Kegiatan simulasi ini diadakan di Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) Km 40B dan Jalan Tol Jagorawi Km 19B.

Selanjutnya  Danang  menambahkan bahwa pihaknya sepakat bahwa fokus semua instansi adalah mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan.

Tidak hanya dari jumlah kecelakaan yang turun, yang juga penting bagi kami adalah jumlah korban meninggal sedapat mungkin juga ditekan hingga mencapai angka nol.

"Fokus kita adalah mengurangi tingkat fatalitas. Di tahun 2019 angkanya 0,12, turun menjadi 0,109 di tahun 2020 dan target selanjutnya menjadi nol di tahun 2024," katanya.

Sementara itu dalam simulasi penanganan kecelakaan Jasa Marga dan BASARNAS tersebut dilakukan secara berkesinambungan, dimulai dari laporan pengguna jalan, koordinasi petugas-petugas terkait, baik itu petugas di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) maupun petugas di lapangan.

Evakuasi korban dilakukan oleh petugas gabungan Jasa Marga yang terdiri dari Mobile Customer Service, Rescue, Ambulance hingga Derek. Simulasi menitikberatkan pada evakuasi kecelakaan dengan korban luka berat yang berada di lokasi yang sulit dijangkau serta dibutuhkan penanganan dengan cepat.

Melihat hal tersebut, Petugas JMTC yang mendapatkan laporan penanganan di lapangan meneruskan permohonan bantuan rescue udara kepada BASARNAS. Selang beberapa waktu kemudian, BASARNAS melakukan penjemputan korban dengan menggunakan helikopter untuk selanjutnya membawa korban yang membutuhkan penanganan darurat ke RS Yarsi dan RS POLRI.

Baca juga: Jasa Marga - Basarnas simulasi penyelamatan di tol via "rescue" udara

Baca juga: BPJT PUPR dan Roatex laksanakan perjanjian kerjasama terkait Tol MLFF

Baca juga: Larangan mudik, BPJT berharap penambahan personel dalam penyekatan tol


 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021