Surabaya (ANTARA News) - Dua mahasiswa Politeknik Elektronika Institut Teknologi Surabaya menciptakan becak listrik yang memanfaatkan tenaga surya dan motor penggerak.

"Kalau listriknya penuh akan dapat digunakan perjalanan oleh dua orang sejauh 15 kilometer dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam," kata salah seorang perancang becak listrik, Muhammad Effendy, kepada ANTARA di Surabaya, Kamis.

Didampingi rekannya Muhammad Nasir Fanani yang sama-sama semester enam Jurusan Elektronika, ia mengemukakan hal itu di sela-sela "Final Project Competition 2010" di Gedung D4 Politeknik Elektronika Institut Teknologi Surabaya.

Menurut dia, tenaga surya untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan becak listrik itu berasal dari solar sel ukuran 50 WP yang menghasilkan daya listrik 2 Amphere atau 19 volt.

"Kalau energi surya tidak ada karena musim hujan, maka daya listriknya dapat dihasilkan dengan menggerakkan generator (motor penggerak) secara manual melalui pedal yang ada selama tiga jam," katanya.

Namun, katanya, bila tidak mau memakai cara manual, maka bisa diisi dengan aliran listrik.

Ditanya kemungkinan becak listrik itu diaplikasikan kepada tukang becak yang sudah memiliki becak, ia mengatakan aplikasi dapat menggunakan satu solar sel dan aki kecil.

"Aplikasi itu hanya Rp5 juta, tapi kalau mau lengkap dengan dua solar sel dan dua aki berkisar Rp8 jutaan," katanya.

Tentang ide dari gagasan becak listrik itu, ia mengatakan hal itu bersumber dari diskusi dalam komunitas mobil listrik di kalangan mahasiswa PENS ITS Surabaya.

"Dalam pemikiran kami, becak secara manual itu nggak manusiawi, bahkan becak listrik itu dapat digunakan wisata," katanya.
(E011/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010