Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar (PB) Mathala'ul Anwar merasa kehilangan atas wafatnya Kiai Haji (KH) Tengku Zulkarnain pada Senin (10/5) di Rumah Sakit Tabrani Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Innalillahi wainna ilaihi raajiuun, keluarga besar Mathla'ul Anwar berduka cita atas meninggalnya KH Tengku Zulkarnain," kata Ketua Umum PB Mathla'ul Anwar KH Embay Mulya Syarif melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dalam organisasi Mathla'ul Anwar, almarhum merupakan wakil Ketua Majelis Fatwa. Tugas Majelis Fatwa mengeluarkan fatwa-fatwa tentang permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam sehingga bisa dijadikan rujukan hukum, baik untuk Muslim maupun warga Mathla'ul Anwar.

Mathla'ul Anwar juga menugaskan almarhum di Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada periode 2015 hingga 2020 sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. Sebagai seorang mubalig, KH Tengku Zulkarnain berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam di Indonesia

"Untuk dan atas nama keluarga besar Mathla'ul Anwar, kami merasa kehilangan dan mengucapkan innalillahi wainna ilaihi raajiuun," katanya.

PB Mathla'ul Anwar juga menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi dan pengabdian KH Tengku Zulkarnain di organisasi, dan mendoakan semoga Allah menempatkan almarhum di tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia saat dalam perawatan COVID-19 di RS Tabrani di Kota Pekanbaru pada Senin petang.

Sebelumnya, Direktur Corporate Communication RS Tabrani Ian Machyar membenarkan bahwa ustaz Zulkarnain meninggal dunia karena terpapar Virus SARS-CoV-2.

"Benar, ustaz (Zulkarnain) sudah meninggal dunia. Baru saja satu menit setelah selesai adzan maghrib," ujar Ian.

Baca juga: Wapres ajak teladani kebaikan Ustaz Tengku Zulkarnain
Baca juga: Kerabat: Tausiah terakhir Ustaz Tengku Zulkarnain tentang kematian
Baca juga: Ustadz Tengku Zulkarnain tidak memiliki penyakit serius semasa hidup

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021