Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia turun tipis pada awal perdagangan Rabu pagi, dengan sebagian besar kerugian di saham energi dan bank-bank besar, mengikuti aksi jual Wall Street semalam karena kekhawatiran tentang kenaikan inflasi membebani sentimen risiko.

Indek acuan S&P/ASX 200 tergelincir 0,09 persen menjadi diperdagangkan di 7.090,90 poin pada pukul 00.25 GMT.

Wall Street ditutup lebih rendah karena kenaikan harga-harga komoditas dan kekurangan tenaga kerja memicu kekhawatiran bahwa meskipun ada jaminan dari Federal Reserve AS, lonjakan harga jangka pendek dapat diterjemahkan ke dalam inflasi jangka panjang.

Saham-saham energi Australia merosot 0,74 persen bahkan ketika harga minyak naik di tengah kekhawatiran kekurangan bensin setelah serangan siber pada menutup jaringan pipa bahan bakar utama AS, dengan Whitehaven Coal jatuh 2,87 persen, diikuti Origin Energy Ltd turun 1,48 persen.

Saham sektor keuangan anjlok 0,54 persen, dengan semua bank 'Empat Besar' merugi, bahkan ketika pemberi pinjaman terbesar di negara itu, Commonwealth Bank of Australia, hampir menggandakan keuntungan tunai kuartal ketiganya, dengan Suncorp Group dan Omni Bridgeway Ltd memimpin kerugian, masing-masing anjlok 4,37 persen dan 2,82 persen.

Perusahaan bahan bangunan CSR Ltd melonjak 6,3 persen ke level tertinggi lebih dari 13 tahun setelah membukukan laba setahun penuh yang lebih tinggi.

Di seberang Laut Tasman, indeks acuan Selandia Baru S&P/NZX 50 melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 12.613,90 poin. Di pasar lain, Nikkei Jepang naik 0,36 persen menjadi diperdagangkan pada 28.711,59 poin.

Baca juga: Wall Street ditutup lebih rendah, kekhawatiran inflasi picu aksi jual
Baca juga: Saham Inggris jatuh hari kedua, indeks FTSE 100 anjlok 2,47 persen
Baca juga: Saham Prancis dilanda ambil untung, indeks CAC 40 terpuruk 1,86 persen
Baca juga: Saham Jerman hentikan reli, indeks DAX 30 tergelincir 1,82 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021