Suka Makmue (ANTARA) - Ribuan umat Islam pengikut Tarikat Syattariyah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh sejak Rabu (12/5) pagi sudah mulai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriyah.

Adapun pelaksanaan shalat Idul Fitri tersebut terpantau dipusatkan di dua lokasi masing-masing kawasan Peuleukung Kecamatan Seunagan Timur, Desa Blang Puuk Kecamatan Seunagan, serta di Desa Cot Ganti Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Aceh.

"Alhamdulillah, pelaksanaan ibadah Shalat Id yang kita lakukan hari ini, setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama tiga puluh hari lamanya," kata Said Kamaruddin selaku imam Shalat Id di Nagan Raya.

Baca juga: Shalat Id di zona oranye Surabaya dibatasi kapasitasnya 15 persen

Menurutnya, penetapan jatuhnya satu Syawal 1442 Hijriyah yang dilaksanakan tersebut, sesuai dengan metode perhitungan sistem bilangan lima yang berlaku dalam ajaran agama Islam.

Hal ini, juga sesuai dengan musyawarah dan keputusan para ulama dayah pengikut Thariqat Syattariyah, saat menetapkan awal Ramadhan dan Hijriyah 1442 Hijriyah.

Meski sudah melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri lebih awal, namun pelaksanaan ibadah shalat tersebut tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah, termasuk menyediakan sarana cuci tangan dan sabun.

Para jamaah juga diimbau agar tetap memakai masker dan wajib mencuci tangan sebelum beribadah.
Jamaah Tarekat Syattariah berada di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan sebelum melaksanakan shalat Idul fitri 1442 Hijriah Desa Peuleukung, Seunagan Timur, Nagan Raya, Aceh, Rabu (12/5/2021). (Antara Aceh/Syifa Yulinnas)

Sementara itu, khatib Idul Fitri 1442 Hijriyah Teuku Raja Keumangan dalam tausiyahnya mengajak kepada seluruh umat Muslim di Aceh, agar terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT di tengah situasi pandemi COVID-19.

Ia juga mengajak masyarakat agar terus beribadah shalat lima waktu, memperbanyak zikir, serta bershalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Teuku Raja Keumangan juga meminta masyarakat agar terus patuh kepada pemerintah, termasuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah agar terhindar dari wabah COVID-19.

"COVID-19 itu nyata adanya, maka kita wajib waspada dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," pintanya.

Baca juga: Enam desa Muslim di Pulau Ambon rayakan Idul Fitri lebih awal
Baca juga: Jemaah Tarekat Naqsabandiyah gelar Shalat Idul Fitri hari ini

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021