Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengharapkan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) memberikan pembiayaan berbagai proyek infrastruktur jangka panjang hingga mencapai Rp500 triliun.

"Kita mengharapkan pembiayaan IIF mencapai Rp500 triliun," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai peresmian pendirian IIF di Jakarta, Senin.

Menkeu menyebutkan, kebutuhan investasi sektor infrastruktur selama 2010 hingga 2014 mencapai sebesar Rp1.400 triliun. Pemerintah hanya mampu membiayai sebesar 30 persennya saja sementara lainnya harus pihak lain.

"IIF dibentuk untuk mendukung lebih lengkapnya pembiayaan infrastrkur, kita mengharapkan IIF capai Rp500 triliun," katanya.

Ia menyebutkan, kebutuhan investasi infrastruktur Rp1.400 triliun menyangkut masa 2010 hingga 2014. Jika dirata-rata maka kebutuhan tiap tahun mencapai Rp280 triliun. Dari jumlah itu, pemerintah menyediakan 30 persennya dan lainnya oleh swasta.

Ketika ditanya proyek prioritas yang dibiayai IIF, Menkeu mengatakan, ada sejumlah proyek seperti pembangkit listrik di Jateng, jalan kereta api Mangarai-Bandara Soekarno-Hatta, air bersih di Surabaya, pelabuhan, dan jalan tol.

Menkeu menyebutkan, pendirian IIF merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.

IIF merupakan lembaga keuangan non bank yang didirikan dengan tujuan memberikan pembiayaan jangka panjang bagi proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

IIF merupakan perusahaan swasta dan didanai oleh para pendirinya terdiri dari pemerintah RI, PT Sarana Multi infrastruktur sebesar Rp600 miliar, ADB Rp400 miliar, IFC Rp400 miliar, dan DEG Deutche Investitions und Entwicklungsgesellschafft Jerman Rp200 miliar.

IIF mengundang investor swasta mengembangkan dana yang tersedia bagi proyek infratsuktur di Indonesia. Dukungan untuk IIF juga diperoleh melalui pinjaman dari WB dan ADB masing-masing ekuivalen Rp1 triliun. Pemerintah Australia juga memberikan dukungan hibah dalam proses pendirian IIF.

IIF telah menetapkan dewan komisaris dan dewan direksi yang akan bertugas mengawasi dan menajlankan usaha IIF.

Komisaris Utama IIF, Bambang Subianto mengatakan pembentukan IIF merupakan momen pengembangan infrastruktur di Indonesia yang diharapkan memberikan pembiayaan jangka panjang dan pendampungan teknis.

Sementara Dirut IIF Taswin Zakaria mengatakan, pihaknya berkomitmen membiayai proyek infrastruktur jangka panjang dengan memberlakukan praktek internasional.

IIF akan memberikan pembiayaan kepada proyek infrastruktur yang layak secara komersial melalui instrumen pinjaman, penyertaan modal maupun penjaminan pembiayaan infrastruktur.

Pendirian IIF diharapkan dapat menarik minat investor swasta yang signifikan dalam mendukung pelaksanaan kerjasama pemerintah swasta bidang infrastruktur.

(A039/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010