Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, RIset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hasan Chabibie mengatakan pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan sekolah menjadi prioritas untuk mendapatkan koneksi internet.

“Kami bekerja sama dengan Kominfo memastikan sekolah sebagai prioritas yang mendapatkan koneksi internet,” ujar Hasan di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pemerintah fokus bangun 5.053 BTS untuk perluas koneksi internet

Baca juga: Menkeu: Pemerintah fokus 400 desa di daerah 3T terhubung internet 2021


Dia menambahkan jumlah sekolah yang terkena dampak COVID-19 di Indonesia sebanyak 407.000 dan 3,4 juta guru serta 56 juta siswa.

Jumlah sekolah yang sudah memiliki listrik dan internet, untuk sekolah dasar (SD) sebanyak 149.076, SMP 40.501 sekolah, SMA 13.843 sekolah, SMK 14. 299. Secara keseluruhan ada 218.209 sekolah yang terdampak COVID-19.

Hasan menjelaskan dampak COVID-19 terhadap pendidikan sangat luas, mulai dari siswa yang ketinggalan pelajaran, angka putus sekolah hingga meningkatnya tingkat stres pada anak-anak, karena anak dituntut bekerja untuk menambah perekonomian keluarga dan diperparah dengan persepsi masyarakat tentang peranan sekolah pada pendidikan jarak jauh (PJJ).

Menurut Hasan, terdapat lima kebijakan Kemendikbudristek di bidang transformasi digital. Mulai dari percepatan perluasan akses dan infrastruktur digital dan layanan internet. Selanjutnya, persiapan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis, baik sektor pemerintahan, layanan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran.

Pihaknya juga melakukan percepatan integrasi pusat data nasional, menyiapkan kebutuhan SDM talenta digital dan regulasi terkait skema pendanaan dan pembiayaan.

Baca juga: Urgensi internet cepat di tengah pandemi

Baca juga: Indef sarankan pemerintah tingkatkan koneksi Internet saat normal baru


Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021