Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mu`min, Sukoharjo, Jawa Tengah, KH Abu Bakar Ba`asyir ditengok dua putranya, Abdul Rohim dan Abdul Rosyid, di Badan Reserse dan Kriminal Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa.

Kedua putra Ba`asyir didampingi Koordinator Tim Pembela Muslim Ahmad Michdan dan Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe (Mer-C) Jose Rizal Jurnalis.

"Saya kemari untuk mengantarkan dua putra ustadz Ba`asyir, karena kemarin belum bisa menemui lantaran ayahnya ditangkap di jalanan dan ditahan," kata dia di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, Rohim mengatakan, dirinya tidak sempat menemui bapaknya karena saat Ba`asyir diambil dalam perjalanan dan langsung dibawa ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri.

"Saya datang membawakan pakaian yang dipesan bapak, karena saat penangkapan hanya menggunakan baju yang dikenakan di badan saja," kata anak ketiga Ba`asyir.

Abu Bakar Ba`asyir ditangkap jajaran Polresta Banjar, tepat di depan markas Polresta Banjar, Senin (9/8) sekitar pukul 08.15 WIB. Ba`asyir kemudian dibawa ke Jakarta dan tiba di Mabes Polri Jakarta, Senin siang.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan Abu Bakar Ba`asyir ditangkap karena diduga menerima laporan rutin terkait rencana peledakan bom di Indonesia.

Rochim mengatakan, dari awal dia tidak percaya apapun soal tuduhan yang ditujukan ke bapaknya, sebelum betul-betul dapat dibuktikan.

"Kami tidak percaya apapun sebelum betul-betul dibuktikan, karena berdasarkan pengalaman yang dulu, ujung-ujungnya tuduhan itu tidak bisa dibuktikan," katanya.(*)

S035/s018

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010