Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan warga dari Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar pada Selasa terlihat ramai berziarah di kuburan massal korban tsunami di kawasan Ulee Lhue dan Lambaro.

"Sudah terbiasa, setiap menjelang bulan puasa, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, kami sekeluarga berziarah ke kuburan massal Ulee Lheu dan Lambaro," kata seorang peziarah, Jailani (48) di Banda Aceh, Selasa.

Selain menjelang hari besar Islam, Jailani yang mengaku kehilangan kedua orang tua, istri dan satu anaknya pada bencana akhir 2004 itu juga melakukan ziarah setiap 26 Desember.

Mantan warga Desa Lambung Kecamatan Meuraxa itu berkeyakinan seluruh keluarganya yang hilang akibat bencana alam itu dimakamkan di kuburan massal Ulee Lheu.

"Saya ziarah dan berdoa untuk ibu, ayah, istri serta anak saya yang menjadi korban tsunami. Hanya doa yang dapat saya berikan kepada mereka," katanya.

Semetara peziarah lainnya, Dian (32) mengatakan sulit melupakan bencana yang mengkibatkan sekitar 200 ribu warga Aceh meninggal dan hilang.

"Peristiwa tersebut sangat sulit untuk dilupakan," kata warga Lampaseh kota Banda Aceh itu.

Dian mengaku kehilangan ibu, kakak, tiga adik serta neneknya, bahkan dirinya saat itu juga ikut digulung gelombang tsunami.

Selain dikuburan massal korban tsunami, sejumlah tempat pemakaman umum, taman makam pahlawan serta makam Tengku Syiah Kuala juga dipadati peziarah.

"Sudah menjadi tradisi setiap menjelang bulan puasa kami sekeluarga berziarah untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia," kata peziarah di komplek makam Pahlawan Gampong Ateuk. (IRW/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010