Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sepakat menyebut Denmark Open 2019 sebagai turnamen paling berkesan selama keduanya dipasangkan pada akhir 2018 lalu.

Bagi Praveen dan Melati, Denmark Open 2019 menjadi comeback manis setelah keduanya sempat terpuruk melewati musim kompetisi 2019 di mana mereka sempat empat kali masuk final namun selalu berakhir sebagai runner up.

Pasangan yang kini menduduki peringkat keempat dunia itu finis runner up pada turnamen India Open 2019, New Zealand 2019, Australian Open 2019, Japan Open 2019, sebelum akhirnya berhasil merebut titel di Denmark Open 2019.

Capaian apik tersebut pun berlanjut ke French Open 2019, SEA Games 2019 Vietnam hingga All England 2020.

Baca juga: Praveen/Melati juara Denmark Open 2019
Baca juga: Praveen/Melati rebut emas SEA Games 2019
Baca juga: Praveen/Melati sabet gelar juara All England 2020


“Bayangkan dalam satu tahun masuk empat kali final tapi runner up terus,” kata Melati dalam wawancara bersama Liliyana Natsir di kanal Youtube PB Djarum.

“Kami comeback-nya di sana (Denmark Open). Setelah itu, Paris terus ke final super series, SEA Games. Kami sudah dapat pedenya, lalu All England 2020,” ujar Praveen menimpali.

Tak hanya itu, kemenangan di Denmark Open 2019 mempunyai kisah dan drama tersendiri bagi Praveen dan Melati.

Pasalnya, Praveen sempat mendapat surat peringatan kedua dari PBSI akibat melanggar aturan pelatnas sebelum berangkat ke turnamen. Dia juga ingat betul ketika Melati mendadak sakit setibanya di Denmark.

“Pertandingan yang berkesan Denmark. Karena sebelum berangkat tahu sendiri saya mendapat SP 2, surat cinta dari PBSI,” kenang Praveen.

“Ketika sampai di Denmark, Melati sakit, tenggorokannya gatal, flu, demam, pusing. Padahal kami main sore,”

“Siangnya sakit menjenguk dia ke kamarnya. Saya tanya ‘Mel bisa main enggak? Dia jawab ‘lihat nanti deh.’ Akhirnya ya sudah main saja sampai akhirnya juara,” kata Praveen bercerita.

Praveen/Melati sudah dalam posisi aman menuju Olimpiade 2020 Tokyo, 23 Juli-8 Agustus mendatang. Mereka bakal menjadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang akan mewakili Merah Putih di pesta empat tahunan tersebut.

Baca juga: Praveen/Melati bidik medali emas Olimpiade Tokyo
Baca juga: Olimpiade diundur, pelatih tak ubah program latihan Praveen/Melati


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021