Zhouqu, Gansu (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Jumlah korban tewas longsor besar lumpur akibat hujan lebat di Zhouqu County di provinsi Gansu China barat laut bertambah menjadi 702 orang, sedangkan 1.042 lainnya masih hilang, menurut pemerintah setempat Selasa petang.

Sekitar 1.243 orang telah diselamatkan, kata Tian Baozhong, kepala bagian urusan sipil provinsi dalam konferensi pers.

Di antara mereka, 58 orang yang menderita cedera serius telah dirawat di rumah sakit, kata Ma Chengyang, wakil direktur bagian publikasi provinsi dalam keterangan pers lainnya, Selasa malam.

Hujan lebat yang mengguyur Sabtu malam memicu longsor lumpur dan puing-puing jatuh ke bawah menimpa kota Zhouqu, pada Ahad pagi, merusak dan menjebol banyak rumah dari fondasi mereka dan menghancurkan bangunan apartemen bertingkat dua.

Longsoran lumpur-batu telah merata di sepanjang sekitar lima kilometer, dengan lebar 300 meter dan kedalaman lima meter di kota itu, dengan lebih dari dua juta meter kubik lumpur dan batuan, suatu daya yang sangat merusak, telekomunikasi dan fasilitas air bersih.

Sekitar 45.000 penduduk telah diungsikan, pada saat longsoran lumpur menghancurkan lebih dari 300 rumah dan merusak 700 bangunan lainnya.

Selain itu, 3.000 rumah terendam banjir.

Lebih dari 4.400 tenda telah tiba di Zhouqu, namun sebagian dari mereka belum didirikan karena kurangnya lahan terbuka, kata Tian.

Kurang lebih 16.000 tenda berasal dari kementerian urusan sipil masih berada di Lanzhou, ibu kota provinsi itu, kata Tian.

Medan pegunungan telah menghambat operasi bantuan bencana.

Regu penyelamat hanya bisa mendirikan 100 tenda di dua pusat penampungan di lapangan dua sekolah menengah.

"Kami mempunyai jumlah tenda yang cukup, namun tidak ada tempat memadai untuk mendirikannya," kata Zhang Hongdong, seorang petugas pada Masyarakat Palang Merah kota itu.

Banyak masyarakat yang tertimpa bencana mencari tempat tampungan di kerabat dan teman-teman mereka, di dekat kota itu, kata Zhang menambahkan.

(TH-AK/B002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010