Kenapa ini penting bagi kita, ini berkaitan dengan peluang kita untuk mendapatkan investor dari luar, karena tentu harapan kita nanti kalau itu sudah dibangun akan menciptakan lapangan kerja...
Baubau (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sulteng), berencana membangun galangan kapal dengan menarik investor.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Baubau, Andi Hamzah Machmud, di Baubau, Selasa, mengatakan, rancangan pembangunan galangan kapal yang direncanakan di Pulau Makasar, Kecamatan Kokalukuna, itu diharapkan bisa mendapatkan lahan kurang lebih tiga haktare.

"Kenapa ini penting bagi kita, ini berkaitan dengan peluang kita untuk mendapatkan investor dari luar, karena tentu harapan kita nanti kalau itu sudah dibangun akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kota Baubau," ujarnya.

Menurut Andi, khusus di wilayah Sultra pembangunan galangan kapal belum ada. Galangan kapal di sekitar daerah ini hanya dimiliki Makassar (Sulsel) dan Ambon (Maluku).

Baca juga: Kemenperin: Industri galangan kapal bernilai strategis

"Artinya bahwa bisnis galangan kapal ini menjanjikan. Seandainya galangan kapal itu ada tentu kapal yang tadinya berada di Pulau Buton memperbaiki kapalnya harus ke Makassar atau ke Ambon, mungkin bisa tinggal datang ke daerah kita," katanya.

Namun pihaknya tidak mempunyai anggaran membangun galangan kapal itu sehingga Pemkot Baubau akan mengundang investor menanamkan investasi, sedangkan pemkot akan menyiapkan lahan dan mempermudah semua perizinan pembangunannya.

"Kita punya lokasi cukup menjanjikan. Dan peluang kita cukup bagus. Sesuai diskusi kita dengan Pak Wali Kota, karena Menteri Investasi sekarang Pak Bahlil yang memiliki darah Buton kita harus menfaatkan peluang itu dengan mengharapkan kebijakan-kebijakan beliau bisa banyak mendorong di Baubau," ujarnya.

Dengan pembangunan galangan kapal itu, menurut dia, akan bisa mematangkan Baubau sebagai calon ibu kota provinsi Kepulauan Buton.

Baca juga: Menperin: Industri galangan kapal perlu dukungan pembiayaan

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Yusran
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021