Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Vaksin Gotong Royong mempercepat vaksinasi untuk usia produktif.

“Salah satu tugas sudah dimulai terkait sektor gotong royong untuk mereka yang berusia produktif. Dengan jumlah vaksin yang bertambah dan jumlah (vaksinasi) lansia bisa diselesaikan sesuai targetnya, maka sudah akan bisa dimulai program pemerintah bagi mereka yang masuk dalam rentang usia ini,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Menko Airlangga Hartarto menyambut baik pelaksanaan awal Vaksinasi Gotong Royong tersebut, apalagi melihat antusiasme dari perusahaan yang ingin karyawan mereka segera divaksin.

“Tadi sudah dibuka Presiden dan sudah ada 19 perusahaan yang mengikuti. Ini juga untuk mengakselerasi tercapainya herd immunity, dan tentunya gotong royong ini menunjukkan korporasi burden sharing dengan pemerintah, di mana produktivitas karyawan ditanggung mereka,” ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Erick Thohir: Belum diputuskan vaksinasi COVID-19 untuk usia muda

Adapun beberapa vaksin yang pemerintah sudah berkomitmen pengadaannya antara lain Sinovac (hingga November 2021) berjumlah lebih kurang 147 juta, Novavax (semester II) sekitar 50 juta, lalu Covax Gavi (sistem multilateral, sampai Desember 2021) sebanyak 54 juta, AstraZeneca (sampai Desember 2021) ditargetkan 20 juta.

“Pfizer juga rencananya diadakan di semester kedua sejumlah 50 juta. Juga ada tambahan vaksin bilateral dari Covax Gavi sebanyak 60 juta, dan Vaksin Gotong Royong (Sinopharm) direncanakan 15 juta,” kata Menko Airlangga.

Dengan total akumulasi vaksin pada Juli-Agustus 2021 mendatang yang diharapkan sudah sekitar 190 juta, maka target vaksinasi dari Presiden Joko Widodo sebanyak 70 juta akan bisa dicapai.

“Tentu kita melihat situasi dan kondisi dari masing-masing manufaktur, karena ada beberapa negara dengan demand tinggi yang terkadang mengubah jadwalnya,” ucapnya.

Baca juga: Vaksin gotong-royong bentuk dukungan pengusaha pulihkan ekonomi

Berdasarkan data Kadin Indonesia, sekitar 22.750 perusahaan telah mendaftar Vaksin Gotong Royong dengan peserta 10 juta orang.

Tahap awal pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong meliputi Jabodetabek untuk sekitar 220 ribu orang dari berbagai sektor industri, antara lain manufaktur, petrokimia, dan makanan-minuman dengan 420 ribu dosis vaksin sudah terdistribusi.

Total vaksin Sinopharm yang sudah tiba untuk vaksin gotong royong sebanyak 500 ribu dosis dan total vaksin yang sudah komitmen sebanyak 7,5 juta dosis dan berpotensi menjadi total sebanyak 15 juta dosis.

Harga Vaksin Gotong Royong ditetapkan Rp321.660 dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 berdasarkan KMK Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin COVID-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong. Sehingga, total biaya maksimal untuk dua kali vaksinasi yaitu Rp879.140 per orang.

Baca juga: Erick Thohir: UMKM bisa ikut vaksin gratis atau vaksin Gotong Royong

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021