Kendari (ANTARA) - Pencarian nelayan bernama La Mpedu (53) yang dilaporkan hilang saat memancing ikan di perairan antara Pantai Wonua Ndoke dan Sumalu, Desa Lantagi, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra), melibatkan 60 personel dari berbagai unsur tim gabungan.

"Hari ketiga pencarian korban hari ini melibatkan tujuh personel Pos SAR Baubau, 15 orang dari Polres Butur, Koramil Kulisusu dan Babinsa lima orang, tiga dari Tim Reaksi Cepat BPBD Butur, serta 30 orang keluarga dan nelayan setempat," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi dikutip dari keterangan tertulis diterima di Kendari, Rabu malam.

Dalam operasi pencarian, pihaknya membagi dua tim di mana tim 1 melakukan pencarian pada sektor dua, yaitu arah barat lokasi kejadian kecelakaan (LKK) dengan menggunakan rubberboat (perahu karet) satu unit milik Basarnas. Tim 2 melakukan pencarian pada sektor 1 arah barat laut LKK dengan menggunakan 10 unit longboat milik nelayan.

Kondisi cuaca saat operasi SAR cerah berawan, arah angin barat daya. Kecepatan angin 2-20 knots, tinggi gelombang 0,5-1 meter.

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian nelayan hilang di perairan Buton

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian warga Buteng yang jatuh di perairan Siompu


Operasi SAR gabungan hari ketiga dimulai pukul 06.30 Wita. Namun, hingga pukul 17.00 Wita korban belum ditemukan sehingga pencarian terhadap korban dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali pada Kamis (20/5) mulai pukul 06.30 Wita.

"Hingga memasuki hari ke-3 ini tanda-tanda keberadaan korban sampai saat ini masih nihil," ujar dia.
 
Tim SAR gabungan Basarnas Kendari Pos SAR Baubau saat operasi pencarian nelayan bernama La Mpedu (53) yang hilang saat memancing ikan di perairan antara Pantai Wonua Ndoke dan Pantai Sumalu, Desa Lantagi, Kecamatan Kulisusu, Buton Utara, Sultra sejak Senin (17/5/2021) lalu. Rabu (19/5/2021). (ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari)


Basarnas Kendari menerima laporan hilangnya korban dari Kasat Reskrim Polres Buton Utara Iptu Sunarto Hafala pada Senin (17/5), pukul 21.15 Wita.

Kronologi hilangnya korban, yakni pada Senin (17/5), sekitar pukul 03.00 Wita korban yang berasal dari Bonelipu Pantai Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu, turun ke laut untuk memancing dengan menggunakan perahu.

Pada sekitar pukul 15.30 Wita perahu yang digunakan korban ditemukan oleh Jahili, nelayan lainnya. Namun, korban tidak ada di dalam perahu tersebut yang ditemukan sekitar 300 meter dari daratan di Tanjung Goram.

Di dalam perahu hanya ada ikan empat ekor, jerigen berisi lima liter bahan bakar minyak, dan gabus tanpa penutup.

Saksi berusaha mencari korban, namun tidak menemukannya sehingga saksi pulang dengan membawa perahu korban lalu menyampaikan kepada istri dan keluarga korban tentang apa yang terjadi sehingga istri dan keluarga korban datang melaporkan kejadian tersebut di Polres Buton Utara untuk ditindaklanjuti.

Setelah mendapat laporan tersebut, tim penyelamat Pos SAR Baubau diberangkatkan menuju LKK dengan menggunakan satu unit rescue car membawa satu unit perahu karet beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR.*

Baca juga: Dilanjutkan, pencarian 4 korban kapal terbakar di Buton Selatan

Baca juga: Kapal kargo terbakar di perairan Buton Selatan empat awaknya hilang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021