Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Keadilan Sejahtera Andi Rahmat mengatakan, dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) semester I-2010 terdapat sekitar Rp20-25 triliun berpotensi menjadi Sisa Anggaran Lebih (SAL).

"Dalam laporan teman-teman bersama Menkeu juga disampaikan dalam LKPP semester I, dari APBN-P ada uang Rp 20-25 triliun yang berpotensi jadi SAL," katanya usai mengikuti pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-65 RI di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin.

Andi menjelaskan munculnya SAL terjadi karena masalah penyerapan anggaran yang lambat. Andi mengatakan, dana tersebut nantinya bisa digunakan untuk memperbaiki rasio utang negara dan menutup defisit APBN.

"Kami berusaha keras untuk menekan defisit ini, makin lama makin menurun kalau perlu dalam lima tahun ke depan itu APBN kalau bisa surplus," ujarnya.

Dengan adanya surplus di APBN, maka pemerintah tidak perlu menambah utang lagi.

Sementara itu, terkait penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi selama beberapa pekan belakangan, Andi mengatakan, hal itu akan berdampak positif terhadap porsi utang dalam APBN.

"Efek netto-nya terhadap APBN belum dihitung tapi positifnya ada penurunan di utang," tuturnya,

Selain itu, jika pembiayaan utang berkurang maka efisiensi kinerja pemerintah diharapkan akan membaik. "Nanti pada Oktober kita baru akan lakukan penyesuaian APBN untuk 2010," tambahnya.
(E014/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010