Jakarta (ANTARA News) - Polri dalam waktu dekat berencana memindahkan ruang isolasi tempat ditahannya pimpinan Pondok Pesantren Al-Mu`min, Ngruki,Sukohardjo, Jawa Tengah, KH Abu Bakar Ba`asyir.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Pol Ito Sumardi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Ba`asyir akan dipindahkan dari Ruang Tahanan (Rutan) Bareskrim sekarang ke tempat lain yang masih dalam lingkungan Mabes Polri.

"Kita tentunya ingin juga memberikan suatu tempat yang harus memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk yang bersangkutan tempat yang memadai," katanya.

Ito mengatakan, Rutan Bareskrim tempat Ba`asyir ditahan saat ini dirasakan masih kurang memadai.

Mengenai kapan waktu yang tempat untuk memindahkan Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Ito tidak mengatakannya, mengenai tempat yang mungkin ke gedung Trans Nasional Crime Center (TNCC), Kabareskrim juga tidak memberikan jawaban pasti.

Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe (Mer-C), Jose Rizal Jurnalis saat menjenguk Ba`asyir beberapa waktu lalu mengatakan bahwa ruang isolasi tempat Ba`asyir ditahan agak lembab, tapi Polri sudah memberi kipas angin untuk mengurangi kelembaban.

Ba`asyir ditangkap jajaran Polresta Banjar, tepat di depan markas Polresta Banjar, Senin (9/8) sekitar pukul 08.15 WIB. Ba`asyir kemudian dibawa dengan menggunakan mobil Nopol L 3752 ED dengan dikawal mobil polisi Nopol 45-VII dan tiba di Mabes Polri Jakarta, Senin pukul 12.35 WIB.

Polri mengatakan, Ba`asyir ditangkap karena diduga menerima laporan rutin terkait rencana peledakan bom di Indonesia.

Ba`asyir, sempat memberikan ceramah di Masjid Al Ikhwanul Qorim, Jalan Babakan Priangan V No 34 Bandung, Jumat (6/8) malam, sebelum ditangkap Densus 88 di depan Mapolresta Banjar.
(S035/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010