Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA berhasil memecahkan rekor memenangkan pemilihan gubernur yang ke-20 setelah KPUD Sulut mengumumkan pasangan Sinyo Harry Sarundajang-Djouhari Kansil (SHS-DK) memenangkan PemilukadaSulut dengan perolehan suara tertinggi (32,02 persen).

Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA, PhD kepada pers di Jakarta, Selasa, mengatakan, kemenangan pasangan SHS-DK telah melengkapi rekor LSI sebelumnya yang telah ikut memenangkan 19 gubernur sepanjang 2007-2010.

"Saya merasa kemenangan ini tak lepas dari kerja keras kawan-kawan LSI dan kerjasama tim dengan klien selama mendampinginya sebagai konsultan politik," katanya.

Kendati demikian, kata Denny, yang tak kalah penting dari pencapaian rekor tersebut karena adanya kesepahaman tim dengan klien dalam memanfaatkan secara maksimal peran ilmu pengetahuan sosial atau sains yang bernama survei, khususnya dalam merancang dan menyusun strategi yang jitu dan akurat.

"Inilah,antara lain, yang sekarang sudah mulai membuka mata banyak orang tentang pentingnya survei dalam memotret peta dukungan klien kami dan kompetitornya. Sehingga, dari situlah, dapat dirumuskan sebuah strategi yang tepat dan akurat," ujarnya.

Sebagai pembawa tradisi baru dalam memanfaatkan sains sebagai instrumen pemenangan di awal tahun 2004, Denny mengaku bangga kendati pada mulanya dia harus menghadapi berbagai kecaman dan kritikan keras. Namun, katanya, belakangan orang makin sadar dan makin tercerahkan pemahamannya tentang survei setelah berbagai prediksi yang dilakukannya ternyata akurat.

Menurut Denny, di hampir setiap perhelatan demokrasi di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten/kota, propinsi sampai Pilpres, survei telah menjadi instrumen penting yang selalu digunakan sebagian besar kandidat.

Dengan begitu, katanya, bagi kandidat yang sadar pemanfaatan sains ini relatif tidak akan ’tersesat’ baik dalam menentukan apakah harus tetap maju sebagai calon atau tidak, dan apakah kalau akhirnya memutuskan maju strateginya sudah tepat atau belum.

"Semuanya dipandu secara tepat dan akurat oleh ilmu pengetahuan yang bernama survei tadi. Begitu juga dengan quick count yang telah membantu publik mengetahui lebih awal siapa pemenangnya. Kami bersyukur, apa yang diprediksi baik melalui tracking survei maupun quick count selama ini selalu akurat," katanya.

Denny mencontohkan sejumlah calon gubernur yang dibantunya sepanjang tahun 2010 ini, mulai dari Kalsel (Rudy Arifin – Rudy Resnawan), Kalteng (Terang Narang- Diran), Bengkulu (Agusrin – Junaidi), Jambi (Hasan Basri Agus) dan Sulut (Sinyo Sarundajang – Djouhari Kansil).

"Mereka semua kami pandu dengan sains, bukan dengan kira-kira atau ramalan. Sehingga, strategi yang mereka jalankan benar-benar on the right track karena serba terukur dan tidak ada yang surprise. Dari situ setiap pergerakan dukungan dengan tepat bisa kami pantau," ujarnya.

Atas dasar keyakinan yang berdasar pada kemampuan sains itulah, jelas Denny, seminggu sebelum hari pencoblosan, LSI selalu memasang iklan yang menyebutkan siapa pasangan yang potensial menang. Ini tentu tidak main-main karena ada pertaruhan kredibilitas institusi. Kalau meleset sama dengan mengukubur masa depan institusi.(*)
(R009/K004/brt)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010