Surabaya (ANTARA) - Perpustakaan yang terintegrasi dengan Kampung Herbal di kawasan Nginden Jangkungan, Kota Surabaya, Jatim, diakui pejabat setempat memberi dampak positif kepada masyarakat, khususnya pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar.

"Kita bisa melihat dampak langsung adanya perpustakaan herbal itu, seperti halnya ada UMKM, kelompok kesenian serta produk-produk yang memang menjadi multiplayer effect dengan adanya perpustakaan," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, pengelolaan Perpustakaan Herbal Nginden selama ini telah berjalan, bahkan dampak perpustakaan terhadap kesejahteraan masyarakat serta tingkat partisipasi masyarakat di dalam pengelolaan perpustakaan.

"Alhamdulillah di Perpustakaan Herbal ini partisipasi masyarakat luar biasa. Tidak hanya masyarakat sekitar, juga ada partisipasi dari universitas," katanya.

Pengelolaan dan tingkat partisipasi itulah yang menjadi salah satu penilaian dari Tim Dewan Juri dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jatim dalam penilaian Lomba Perpustakaan Umum Terbaik Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.

"Kemarin (20/5), tim dewan juri melakukan visitasi penilaian di Perpustakaan Herbal Ngindeng," katanya.

Musdiq mengatakan Perpustakaan Herbal Nginden Jangkungan berhasil lolos menjadi enam nominator terbaik tingkat Jatim. Untuk menuju tahapan berikutnya, maka dewan juri melakukan penilaian secara langsung di lapangan.

Ia berharap Perputakaan Herbal Nginden dapat menjadi Juara 1 tingkat Provinsi Jatim, sehingga melaju ke tingkat Nasional. Tentu, untuk mewujudkan hal itu perlu adanya beberapa perbaikan agar dapat mengikuti standar Nasional.

Kepala Perpustakaan Herbal Nginden Jangkungan Eka Sri Lestari menambahkan, sebenarnya ada saling keterkaitan atau integrasi antara perpustakaan dan Kampung Herbal. Artinya, kegiatan literasi di kampung ini langsung didukung dengan praktik di lapangan.

"Misalnya dengan membaca buku itu langsung kita praktikan. Di sini ada lahan dan bahan herbal, itu kita praktikkan, kita manfaatkan," kata Eka Sri Lestari.

Setidaknya, ada sekitar 2.011 koleksi buku bacaan yang ada perpustakaan ini. Eka menyebut, ribuan buku ini terdiri dari beragam kategori mulai dari kategori buku yang mengulas sosial budaya, politik, serta pemberdayaan anak-anak. Bahkan, lanjut dia, adapula buku-buku bacaan khusus untuk anak berkebutuhan khusus.

Selain itu, lanjut dia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, pihaknya mengadakan pelatihan mengolah bahan-bahan herbal menjadi produk yang lebih modern.

"Hal-hal yang kuno itu kita lestarikan lagi dengan herbal. Tetapi dengan teori-teori yang lebih modern. Seperti mengolah jahe menjadi freshcare. Terus jamu-jamuan tradisional itu dikemas dengan menarik, menjadi produk UMKM yang lebih modern," katanya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan kondisi Perpustakaan Herbal Ngindeng lebih bagus dari sebelumnya. Bahkan, sarana prasarana belajar juga cukup mewadahi serta koleksi bukunya juga banyak.

"Saya optimistis, Perpustakaan Herbal Nginden dapat menjadi Juara 1 di tingkat Jatim dan melaju ke tingkat Nasional. Teruslah berinovasi, berkembang dan berinisiatif," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021