Pamekasan (ANTARA) - Sedikitnya sebanyak 7.959 orang telah memanfaatkan program "Pamekasan Call Care/PCC" yakni program layanan antar jemput warga yang sakit yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur sejak 20 Mei 2020.

"Jumlah warga yang memanfaatkan layanan 'Pamekasan Call Care' ini sesuai dengan data petugas PCC Pamekasan, sejak 20 Mei 2020 hingga 20 Mei 2021 atau selama setahun berjalan," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Jumat, menjelaskan pelaksanaan program itu.

Selain melayani antar jemput pasien, tim PCC juga telah melayani sebanyak 476 konsultasi layanan kesehatan bagi warga yang tersebar di semua desa/kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Bupati Baddrut Tamam menjelaskan, program 'Pamekasan Call Care' ini sebagai salah satu program prioritas Pemkab Pamekasan dalam memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi warga Pamekasan melalui penyediaan mobil SIGAP di 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Melalui program PCC ini, warga yang hendak berobat ke pusat layanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, rumah bersalin atau rumah sakit, tinggal menghubungi nomor telepon seluler yang disediakan oleh petugas operator PCC, yakni di nomor 082245565049 dan 08225565053.

Petugas PCC selanjutnya akan menghubungi armada terdekat dari lokasi pasien untuk menjemput yang bersangkutan menuju pusat layanan kesehatan yang diinginkan oleh sang pasien. Setelah selesai, maka pasien diantar pulang ke rumahnya tanpa biaya, karena biaya operasional PCC itu ditanggung oleh Pemkab Pamekasan.

Baca juga: Tim gabungan tes kesehatan santri di terminal Pamekasan

Selain menyediakan layanan program antarjemput warga yang hendak berobat, PCC ini juga menyediakan layanan konsultasi kesehatan gratis bagi warga yang hendak berkonsultasi seputar dunia kesehatan.

"Semua ini, demi untuk mempermudah dan membuat nyaman warga. Kita ini kan sejatinya adanya abdi masyarakat," ujar Baddrut Tamam.

Bupati lebih lanjut menjelaskan, program PCC yang baru setahun beroperasi itu, memang belum sempurna secara total.

Oleh karenanya, program penyempurnaan layanan terus dilakukan Pemkab Pamekasan. Antara lain, berupa pelatihan sopir, perbaikan mobil yang mengalami kecelakaan, peremajaan stiker yang ditempel di masing-masing rumah warga dan lain-lain untuk menunjang kenyamanan masyarakat.

Baca juga: Objek wisata di Pamekasan terapkan protokol kesehatan

Sebelumnya pada acara ulang tahun peluncuran program PCC yang digelar di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Kamis (20/5), Bupati Baddrut Tamam menjelaskan, gagasan program PCC itu, berdasarkan pengalamannya di desa.

Bupati muda ini menuturkan, warga di pedesaan umumnya kesulitan untuk mendapatkan transportasi layanan antar jemput warga yang sakit. Umumnya, mereka menggunakan kendaraan dengan bak terbuka, apabila ada warga yang sakit dan hendak diantar ke pusat layanan kesehatan.

"Dari sisi ketentuan perundang-undangan, yakni undang-undang lalu lintas, tidak boleh mobil barang digunakan untuk mengangkut orang. Ya tapi karena kondisinya memaksa, kita tidak bisa berbuat banyak," ujar bupati.

Selain itu, dari sisi keselamatan, juga tidak direkomendasikan, karena berkendaraan dengan mobil bak terbuka, rawan mengalami kecelakaan lalu lintas.

"Fakta inilah yang mendorong kami, untuk menyediakan mobil layanan kesehatan yang bisa menjangkau semua lapisan masyarakat yang tersebar di 178 desa di 13 kecamatan di Pamekasan ini," katanya, menjelaskan.

Berkat program inovatif ini, Pemkab Pamekasan berhasil meraih sejumlah penghargaan dari beberapa lembaga, termasuk oleh salah satu televisi swasta nasional, karena Pemkab Pamekasan dinilai sebagai kabupaten yang cepat memberikan pelayanan kesehatan di tengah pandemi COVID-19, sebab, peluncuran program ini bersamaan dengan masuknya wabah tersebut ke Indonesia.

Baca juga: Layanan JKN-KIS di Pamekasan tetap buka selama libur Lebaran
Baca juga: Tujuh tenaga kesehatan puskesmas di Pamekasan positif COVID-19

 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021