Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan telah menghubungi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan perhatian terhadap lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dengan membantu mempercepat proses skuensing genom.

"Melalui proses sekuensing genom untuk mendeteksi, apakah virus corana yang menyebar di Bogor adalah varian baru atau bukan," kata Bima Arya, di Balai Kota Bogor, Jumat.

Menurut Bima Arya, lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor terjadi di Perumahan Griya Melati di Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor. Sampai Jumat ini, sebanyak 37 warga di perumahan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 dari 157 kontak erat yang menjalani tes usap PCR.

Kasus positif tersebut, bermula dari seorang warga perumahan yang diketahui positif COVID-19, setelah menjalani tes usap antigen secara mandiri pada hari kedua Lebaran, Jumat (14/5).

Baca juga: Bertambah 7 warga perumahan di Kota Bogor positif COVID-19

Baca juga: Bogor terapkan pembatasan di perumahan yang 32 warganya kena COVID-19


Menurut Bima Arya pergerakan penyebaran COVID-19 di perumahan tersebut sangat cepat. Hanya dalam waktu sepekan, sudah 37 warga terkonfirmasi positif COVID-19.

Karena itu, Bima Arya menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk melakukan kajian mendalam, faktor penyebab dan penyebarannya, termasuk memproses sekuensing genom.

"Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi apakah ada indikasi munculnya virus corona varian baru yang kemampuan penyebarannya lebih cepat," katanya.

Bima Arya juga menyatakan telah menghubungi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan perhatian khusus terhadap lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, dengan membantu mempercepat proses skuensing genom.*

Baca juga: Bima Arya benarkan 26 warga Bubulak Kota Bogor terpapar COVID-19

Baca juga: Kasus COVID-19 di Kota Bogor didominasi usia produktif

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021