Pemerintah akan memberikan insentif untuk 'free service screening' COVID-19 pakai GeNose, misalnya sebelum mereka ikut paket wisata itu
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta tengah menyiapkan paket wisata dengan persyaratan khusus untuk menggairahkan kembali ekosistem wisata di tengah pandemi.

"Sekarang ini, kita sedang membahas terus dengan industri pariwisata tentang paket sehat corridor, jadi paket wisata dengan persyaratan khusus," kata Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat.

Ia menjelaskan paket itu digagas karena selama pandemi tidak semua sektor pariwisata bergerak bersamaan. Meski hotel masih menerima pengunjung, di sisi lain bisnis travel wisata hampir sama sekali tidak berjalan.

"Nah, ini kami mencoba untuk menggerakkan itu semua, tapi dengan syarat-syarat tertentu," ujar dia.

Syarat tertentu yang dimaksud, jelas Singgih, salah satunya calon wisatawan dipastikan negatif COVID-19. Untuk memastikannya, pemerintah akan memberikan insentif layanan penapisan (screening) secara gratis menggunakan GeNose bagi wisatawan.

"Pemerintah akan memberikan insentif untuk free service screening COVID-19 pakai GeNose, misalnya sebelum mereka ikut paket wisata itu," kata dia.

Selanjutnya, destinasi wisata yang hendak dikunjungi harus berada di zona hijau dan hotel yang dipilih untuk menginap telah tersertifikasi CHSE (clean, health, safety, dan environment) atau telah tervalidasi.

Singgih berharap paket wisata tersebut juga mampu mendongkrak okupansi atau tingkat hunian hotel di DIY yang masih lesu.

"Sekarang ini sudah ada beberapa meeting, MICE di Yogyakarta dalam rangka menggerakkan ekonomi melalui pariwisata, okupansi hotel biar tambah. Nanti, kami gerakkan juga dari Pemda DIY dan pemerintah kabupaten/kota," kata dia.

Ia mencatat jumlah kunjungan wisata di DIY selama libur Lebaran 2021 atau mulai 12 hingga 16 Mei 2021 mencapai 93.364 orang berdasarkan data aplikasi Visiting Jogja.

Menurut dia, dari jumlah wisatawan tersebut, tujuh persen di antaranya merupakan wisatawan luar daerah, khususnya yang berasal dari kabupaten tetangga yang lolos dari penyekatan.

"Sebenarnya (kunjungan wisata) ramai Lebaran tahun lalu karena Lebaran tahun lalu kan tidak seketat ini ya, ada larangan mudik dan sebagainya," ujar Singgih.

Baca juga: Pariwisata DIY siap dukung "work from destination"
Baca juga: BPKP-Pemda DIY rumuskan strategi pengawasan untuk pemulihan pariwisata
Baca juga: Ribuan wisatawan di DIY langgar prokes selama libur Lebaran

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021