Ia mengatakan, segmen perusahaan kini menyerap sekitar 95 persen, sedangkan sisanya disumbangkan segmen ritel (individu).
Ia menilai, beberapa perusahaan memutuskan menyewa mobil karena alasan lebih praktis.
Perusahaan, kata dia, tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan mobil. Hal ini membuat perusahaan lebih fokus pada bisnis inti yang digeluti.
"Peningkatan di segmen ritel memang ada, tapi tidak setinggi di segmen perusahaan," ujar Pongki.
Menurut Pongki, beberapa perusahaan pertambangan dan perkebunan kini gencar menyewa mobil, terutama di Kalimantan. Perusahaan-perusahaan tersebut, kata dia, memburu kendaraan serba guna (multi purpose vehicle/MPV) untuk kelancaran operasional.
Pongki mengaku porsi MPV kini mencapai 60 persen, sedangkan sisanya disumbangkan oleh model lain, seperti sedan.
Di sisi lain, Pongki memprediksi bisnis rental mobil akan naik 15 persen menjelang Lebaran tahun ini. Sebab, masyarakat membutuhkan kendaraan untuk keperluan mudik.
Anggota Asperkindo saat ini mencapai 60 perusahaan di seluruh Indonesia dengan total armada mencapai 150 ribu unit. (*)
(ANT-132*R016/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010