Sumedang (ANTARA News) - Jenazah Kang Ibing (64) dimakamkan di dekat pusara Tjut Nyak Dien, di TPU Gunung Puyuh Sumedang, Jumat. Rombongan pengiring jenazah Kang Ibing yang diberangkatkan dari Bandung, sampai di pemakaman itu sekitar pukul 09.30.

Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah pelawak yang mempunyai nama asli Rd. Kusmayatna Kusumahdinata tersebut dibawa ke rumah yang sedang dibangunnya, di Rancapurut, Sumedang utara.

Sebelum jenazah tiba masyarakat dan beberapa kerabat serta sejumlah artis telah menunggu di pemakaman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir pahlawan nasional asal Aceh Tjut Nyak Dien.

Berbagai ungkapan yang disampaikan teman, kerabat, dan handai taulan kang Ibing.

Dalang wayang golek Asep Taruna mengatakan, sosok Ibing bagi dia adalah sebagai teman dan guru. Dia mengaku banyak menimba ilmu dari pribadi Kang Ibing.

Dia terakhir bertemu Kang Ibing ketika manggung bersama di daerah Cigereleng. Seminggu kemudian, ketika Setia Permana meninggal, Kang Ibing meneleponnya.

"Bukannya yang meninggal itu Setia Permana yang dulu pernah maen sama kita? Kalau maut, gak bisa diketahui kapan, mungkin saja esok atau lusa kita yang kebagian giliran?" kata Asep menirukan ungkapan kang Ibing.

Kapolres Sumedang AKBP Nurulloh mengatakan, dia mengenal Ibing dari media. Menurut dia, sosok Kang Ibing orangnya mulya, baik dan menyenangkan.

Menurut Nurulloh, dia pernah bertemu Ibing ketika dinas di Polda Jabar. Waktu itu Kang Ibing diundang mengisi acara. Sebagai Kapolres, dia mewakili pemerintah Sumedang yang berhalangan datang karena ada kegiatan.

Sedangkan UU Rukmana, Wakil ketua DPRD Jabar, menuturkan, Kang Ibing merupakan tokoh masyarakat Jabar.

Dia mengatakan, dirinya berteman dengan Kang Ibing sejak dulu ketika bersama-sama di Daya Mahasiswa Sunda, dan yang menjiwai Damas dengan Sunda menurut Uu adalah Ibing.

Selain itu pertemanan Uu dengan Ibing juga di Himpunan Pengusaha Domba Ketangkasan Indonesia, karena sama-sama suka dengan domba adu.

Teman dekat Ibing, Aom Kusman dengan haru menuturkan, Ibing adalah seniman besar Jawa Barat yang tidak akan pernah tergantikan.

Dengan segala macam cara, menurut dia, Kang Ibing mengembangkan budaya Sunda. Ia tak pernah mengeluh soal penyakit, padahal dia menderita jantung sudah lama. Terakhir yang membanggakan, dia menjadi seorang mubaligh.

Hal senada diungkapkan teman-teman artis, seperti Melly Guslow, Ferry Maryadi, dan Aci Padmo yang mengaku sebagai orang yang pernah dibina Kang Ibing dalam bidang seni.
(ANT-226/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010