Jakarta (ANTARA) - Sejumlah selebritis, salah satunya aktor sekaligus model Mike Lewis bergabung mengampanyekan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan umat manusia di kawasan ASEAN pada peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Dunia 2021.

The ASEAN Center for Biodiversity (ACB) dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan kampanye bertajuk "#WeAreASEANBiodiversity: Our homes, our lives, our stories as part of its efforts to amplify the call for wider participation in protecting biodiversity and humankind" bertepatan dengan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Dunia pada Sabtu (22/5).

Selain Mike Lewis, Pusat Keanekaragaman Hayati ASEAN menyebutkan juga berkolaborasi dengan sejumlah bintang di ASEAN untuk mengampanyekan perlindungan keanekaragaman hayati dengan menggandeng duta Program Lingkungan PBB (UNEP) untuk Filipina Antoinette Taus.

Baca juga: ACB sebut investasi keanekaragaman hayati penting bagi kesehatan

Baca juga: ACB: Perlindungan ekosistem hutan cegah dampak negatif perubahan iklim


Selain itu, juga ada aktor dan duta UNEP untuk Thailand Alex Rendell, penyanyi Filipina Christian Bautista, Miss Earth England 2015 dan duta kawasan dilindungi Katrina Kendall, selebriti Singapura Kelly Tandiono, aktor dan host dari Singapura Paul Foster, pengusaha dan petani dari Filipina Angie Mead-King, Miss Earth Vietnam 2018 Phuong Khanh, serta Miss Universe Vietnam 2017 H'Hen Nie.

Direktur Eksekutif ACB Theresa Mundita Lim mengatakan krisis yang sedang berlangsung, termasuk pandemi COVID-19 dan dampak dari perubahan iklim semakin jauh mengekspos bagaimana pertumbuhan ekonomi, kesehatan publik, dan ketahanan sosial bergantung pada kesehatan keanekaragaman hayati dan berfungsi dengan baiknya ekosistem.

"Proyeksinya suram, terutama jika kita tidak mengubah cara kita. Tapi sekarang, kita diberi kesempatan untuk merebut kembali narasi tersebut," kata Lim.

Ia mengacu pada laporan dari Platform Kebijakan-Ilmu Antarpemerintah tentang Keanekaragaman Hayati dan Jasa Ekosistem (Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services/IPBES) di 2019 yang menyebutkan sekitar satu juta spesies fauna dan flora saat ini terancam punah, akan terjadi dalam beberapa dekade ke depan, lebih banyak dari sejarah umat manusia sebelumnya.

Lim menekankan terus berkurangnya keanekaragaman hayati dapat menaikkan risiko munculnya penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi dan mengurangi penahan untuk melawan dampak perubahan iklim.

Baca juga: ACB: Konsensus 30 persen konservasi laut ASEAN menguat

Baca juga: ASEAN serukan konservasi alam untuk cegah pandemi di masa depan


"Tema perayaan tahun ini 'We're part of the solution #ForNature', menyerukan perubahan yang sangat dibutuhkan dari pola pikir yang berlaku bahwa kemanusiaan dan keanekaragaman hayati terpisah. Kita adalah bagian dari keanekaragaman hayati dan kita adalah bagian dari solusi, ” papar Lim.

Kepala Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ACB Earl Paulo Diaz mengatakan aktivis secara daring dan luring telah mengantre ambil bagian dalam kampanye tersebut hingga 2023.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021