Selain menambah RS rujukan, pihaknya juga telah meminta beberapa RS rujukan maupun RS daerah menambah tempat tidur untuk pasien COVID-19
Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan tambahan rumah sakit (RS) rujukan untuk penanganan pasien positif COVID-19 guna mengantisipasi lonjakan pasien usai Lebaran (Idul Fitri) 1442 Hijriah.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kalsel, Muslim di Banjarmasin, Ahad mengatakan, salah satu RS yang akan menjadi rujukan COVID-19 adalah RS
Siloam Banjarmasin, yang akan diresmikan beberapa hari ke depan.

"Rencananya akan ada tambahan 50 tempat tidur serta ruang ICU dari rumah sakit tersebut," katanya.

Selain menambah RS rujukan, pihaknya juga telah meminta beberapa RS rujukan maupun RS daerah menambah tempat tidur untuk pasien COVID-19.

"Saat ini memang terjadi penambahan pasien, tetapi tidak signifikan, masih relatif bergelombang, kita tunggu satu minggu ke depan, usai arus balik," katanya.

Menurut Muslim, mengantisipasi lonjakan COVID-19, Pemprov Kalsel bersama seluruh pihak terkait telah melakukan berbagai kegiatan, mulai pembatasan arus mudik, baik melalui darat, laut dan udara, serta mendirikan posko pengawasan.

Seluruh antisipasi tersebut, tambah dia, dilakukan dengan cukup ketat, bahkan jauh lebih ketat dibanding penjagaan pada Lebaran tahun sebelumnya.

Namun, berdasarkan tren usai liburan, seperti usai Lebaran tahun sebelumnya dan libur hari besarnya lainnya, biasanya selalu terjadi kenaikan kasus COVID-19, sehingga tim gugus dan seluruh pihak terkait tetap melakukan antisipasi untuk penanganan lonjakan pasien.

"Bukan hanya menambah rumah sakit rujukan dan tempat tidur, Pj Gubernur juga telah meminta seluruh kabupaten dan kota menyiapkan karantina khusus untuk pasien," katanya.

Bagi warga yang pulang dari mudik, baik menggunakan jalur darat, laut dan udara langsung dilakukan screning, bila positif langsung dilakukan karantina.

Sebelumnya, tambah dia, pemprov juga telah membagikan alat tes cepat antigen kepada seluruh kabupaten dan kota di Kalsel masing-masing 5.000 unit, sebagai upaya pencegahan COVID-19.

"Berbagai upaya telah kita lakukan, semoga bisa membuahkan hasil sebagaimana yang diinginkan, yaitu terjadi penurunan kasus COVID-19 di Kalsel," katanya.

Terkait kepatuhan, kata dia, berdasarkan evaluasi tim gugus tugas pusat, tingkat kepatuhan warga Kalsel untuk menerapkan protokol kesehatan mencapai 70-80 persen.

Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan COVID-19 Kalsel, pada Minggu (23/5) petang, terjadi penambahan kasus positif COVID-19 di Kalsel sebanyak 73 orang, berasal dari Kota Banjarbaru 32 orang, Banjar 20 orang, Tanah Laut 15 orang, Kota Banjarmasin empat orang, dan Tanah Bumbu dua orang.

Sehingga kini total kasus COVID-19 di Kalsel menjadi 34.282 orang, sembuh 32.369 orang, dirawat 912 orang dan meninggal dunia 1.001 orang, demikian Muslim.

Baca juga: Warga Kalsel diingatkan potensi lonjakan COVID-19 klaster wisata

Baca juga: Polda Kalsel putar balik 12.142 kendaraan selama larangan mudik

Baca juga: Pemprov Kalsel lakukan testing besar-besaran cegah COVID-19
 

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021