Berat. Setelah mengangkatnya terasa seperti ada yang mengganjal di ketiak
Jakarta (ANTARA) - Para pemain tim nasional Indonesia menempa fisik mereka di Dubai, Uni Emirat Arab, dengan berlatih bersama beban yang beratnya mencapai 95 kilogram.

Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Minggu, pelatih fisik timnas Lee Jae-hong menyebut bahwa latihan itu berguna untuk memperkuat otot tubuh pemain menjelang laga uji coba dan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

"Ini semakin dekat dengan pertandingan uji coba. Jadi saya berharap para pemain selalu serius dan fokus selama berlatih baik di 'gym' maupun di lapangan hijau," ujar Lee.

Baca juga: PSSI: Elkan Baggott tak bergabung dengan timnas di Dubai

Di bawah pengawasan Lee, Evan Dimas dan kawan-kawan mesti mengangkat dan menarik beban. Kegiatan itu dibagi dalam empat sesi.

Untuk mengangkat beban, ada sesi 40 kilogram, 60 kilogram, 80 kilogram dan 90 kilogram.

Sementara dalam tahap menarik beban, sesi-sesinya adalah menarik beban 59 kilogram, 68 kilogram, 86 kilogram dan 95 kilogram.

Para pemain timnas Indonesia mampu menjalani latihan beban tersebut. Namun, beberapa dari mereka mengaku kesulitan terutama saat berurusan dengan beban terberat.

Baca juga: Shin nilai kualitas lawan di Dubai lebih baik dari timnas Indonesia

"Berat. Setelah mengangkatnya terasa seperti ada yang mengganjal di ketiak," tutur penyerang timnas Kushedya Yudo.

Timnas Indonesia akan menjalani tiga laga terakhir Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang seluruhnya berlangsung terpusat di Uni Emirat Arab (UEA) pada 3-11 Juni 2021.

Di Grup G, skuad Garuda akan melawan Thailand pada 3 Juni 2021, lalu Vietnam pada 7 Juni 2021 dan Uni Emirat Arab pada 11 Juni 2021.

Sebelum itu, mereka akan menghadapi dua laga uji coba di UEA yaitu menghadapi Afghanistan pada 25 Mei dan Oman pada 29 Mei 2021.

Baca juga: Pemain timnas harus beradaptasi dengan panas Dubai
Baca juga: Enam pemain timnas latihan tambahan di Dubai
Baca juga: Shin Tae-yong awasi ketat makanan timnas di Dubai

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021