Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen tampil dominan menjuarai Grand Prix Monako pada Minggu setelah drama kerusakan girboks memupuskan harapan pebalap tuan rumah Charles Leclerc tampil di depan pendukungnya.

Ferrari mendapati kerusakan driveshaft di menit-menit terakhir jelang start ketika Leclerc bersiap untuk start dari pole position dan tak memungkinkan untuk memperbaiki masalah tersebut sebelum lomba dimulai.

Dengan absennya Leclerc, Verstappen menjadi pebalap yang start terdepan dan memanfaatkan keuntungan itu untuk memimpin sepanjang lomba hingga finis 8,968 detik di depan Carlos Sainz yang mempersembahkan podium untuk Ferrari, demikian laman resmi Formula 1.

Baca juga: Leclerc batal start di GP Monako karena kerusakan driveshaft

Norris, mengendarai McLaren dengan livery spesial bertema Gulf Oil, finis ketiga setelah menahan gempuran mobil Red Bull kedua yang dikendarai Sergio Perez demi mengamankan podium ketiga dalam kariernya dan kedua kalinya musim ini.

Perez menambah poin finis bagi Red Bull demi membawa Red Bull mengambil alih pimpinan klasemen konstruktor dengan keunggulan satu poin atas Mercedes.

"Sangat spesial bisa menang, dan bagi saya podium pertama di sini. Lap yang sangat banyak, tapi ini sangat keren," kata Verstappen pascalomba.

"Anda tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di sini, ini semua soal menjaga ban Anda."

Balapan sepanjang 78 lap itu berjalan tanpa bendera kuning berkibar maupun insiden di trek yang menyebabkan Safety Car dikeluarkan.

Sebastian Vettel mendapati hasil finis terbaiknya sebagai pebalap tim Aston Martin, setelah performa jeblok di awal musim yang, dengan finis P5.

Sementara itu, tidak ada podium bagi Mercedes untuk pertama kalinya musim ini.

Valtteri Bottas sebenarnya memiliki peluang bertarung untuk juara setelah menjaga jaraknya di belakang Verstappen sebelum mendapati perjuangannya berakhir gara-gara kru tim Mercedes tidak bisa melepas wheelnut ban depan kanan sang pebalap Finlandia ketika pitstop di lap ke-31.

Beruntung, Mercedes tak menemui masalah serupa ketika memasang ban hard untuk Lewis Hamilton satu lap sebelumnya.

Namun, strategi undercut Hamilton tak berjalan baik dan pebalap Britania itu mendapati dirinya finis P7 setelah tertahan di belakang Pierre Gasly sepanjang lomba.

Mundurnya Bottas membuka jalan bagi Sainz untuk membuntuti Verstappen. Sang pebalap Spanyol sempat memangkas jaraknya menjadi tiga detik saja di 20 lap terakhir namun Verstappen tak menunjukkan tanda-tanda melambat hingga mengklaim kemenangan pertamanya, serta podium perdananya di Monako untuk tim Red Bull.

Baca juga: Ferrari tak temui kerusakan girboks, Leclerc pertahankan pole Monako

"Sebelum tiba di sini, jika Anda mengatakan finis kedua saya akan menerimanya. Ketika saya berkaca pada akhir pekan ini saya akan senang dan bangga, dan saya kira Ferrari harus bangga dengan mobil ini," kata Sainz.

Dengan hasil tersebut, Verstappen untuk pertama kalinya dalam karier memimpin klasemen dengan koleksi 105, terpaut empat poin dari Hamilton setelah lima balapan.

Sedangkan Norris naik ke peringkat tiga dengan 56 poin.

Aston Martin finis dengan poin ganda kali ini setelah Lance Stroll finis P8 di depan mobil Alpine Esteban Ocon, sedangkan Antonio Giovinazzi mengklaim poin pertamanya musim ini untuk Alfa Romeo di P10.

Drama girboks Leclerc
Penantian Leclerc untuk membalap di kampung halamannya diliputi drama ketika ia merebut pole position tetapi khawatir dengan kemungkinan kerusakan girboks mobilnya setelah kecelakaan di sesi kualifikasi.

Tim tidak menemukan kerusakan berarti setelah melakukan inspeksi awal pascakualifikasi dan Ferrari memutuskan untuk tidak mengganti girboks demi mempertahankan pole position dan kembali tidak menemukan kerusakan serius dalam inspeksi lanjutan jelang start.

Namun, Leclerc harus menelan pil pahit tidak bisa tampil di depan pendukung tuan rumah karena kerusakan driveshaft yang ditemui di menit-menit terakhir sebelum start sementara mobil para rival berbaris di grid.

Baca juga: Inspeksi awal Ferrari tak temukan kerusakan serius di girboks Leclerc
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021