Munas Kadin ini merupakan momentum yang tepat untuk kebangkitan Bali, apalagi Bali saat ini tengah mengalami keterpurukan di masa pandemi kali ini
Jakarta (ANTARA) - Para pelaku UMKM mendukung penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ke-VIII yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 2-4 Juni 2021.

Salah satu pengusaha lokal asal Kabupaten Badung, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha dalam pernyataan di Jakarta, Senin, menyatakan kegiatan ini merupakan momen tepat untuk kebangkitan ekonomi Bali, yang sempat terpuruk karena pandemi.

"Munas Kadin ini merupakan momentum yang tepat untuk kebangkitan Bali, apalagi Bali saat ini tengah mengalami keterpurukan di masa pandemi kali ini," katanya.

Gek Inda juga mengharapkan Ketua Umum Kadin yang terpilih nantinya bisa membantu menggairahkan kembali kegiatan UMKM yang sempat lesu serta adanya upaya lanjutan untuk penciptaan lapangan kerja di Bali.

Baca juga: Gubernur Bali: Siap dukung dan fasilitasi acara Munas Kadin di Bali

Pernyataan itu juga didukung, salah satu karyawan Hotel Inna Bali, I Putu Agus Aryawan yang juga menyambut baik penyelenggaraan Munas Kadin Indonesia karena bisa berdampak kepada membaiknya kegiatan ekonomi di Bali.

Agus yang belum bekerja secara normal seiring dengan jumlah pengunjung hotel yang masih menurun, juga ingin bekerja kembali seperti dahulu sebelum COVID-19 melanda Indonesia.

Saat ini ia menceritakan hanya bekerja selama tiga hari saja dalam seminggu, atau mengalami perubahan shift kerja dari sebelumnya enam hari dalam seminggu, sehingga tingkat penghasilan bulanannya turun.

Baca juga: Rosan: Pemerintah posisi netral dalam pemilihan ketua umum Kadin

"Kalau mengharapkan penghasilan dari hotel tidak cukup, saya harus kerja sampingan dan berjualan di rumah," katanya.

Sebelumnya wilayah Bali merupakan salah satu kawasan yang ekonominya lesu dalam setahun terakhir, karena sektor pariwisata yang menjadi tumpuan, terdampak parah oleh pandemi COVID-19.

Pada triwulan I-2021 perekonomian Bali bahkan masih tercatat kontraksi tajam 9,85 persen, dibandingkan angka rata-rata nasional yang membaik atau minus 0,74 persen.

Selain turunnya jumlah wisatawan mancanegara, penyebab lesunya kinerja perekonomian tersebut antara lain pemberlakuan PPKM mikro dan realisasi penyerapan anggaran di tingkat pemerintah daerah yang belum optimal.

Baca juga: "Work From Bali" jaga keseimbangan atasi pandemi-pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021