Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif India, Mahindra & Mahindra, tidak akan menjual sport utility vehicle (SUV) Thar di Australia, karena berpotensi tersandung masalah hukum dengan Jeep.

Stellantis, induk perusahaan Jeep, mempermasalahkan desain Mahindra Thar yang diklaim mirip dengan Jeep Wrangler.

Menurut laporan internasional, dilansir Economic Times pada Senin, Mahindra & Mahindra tidak bisa menjual Thar di Australia setelah Jeep mendaftarkan laporan itu ke Pengadilan Federal.

Baca juga: Mahindra - Ford batalkan rencana kerja sama

Menanggapi hal itu, juru bicara Mahindra mengatakan, "Kami melihat permintaan yang sangat kuat untuk All New Thar 2020 di India, oleh karena itu tidak ada rencana untuk meluncurkan Thar di pasar luar India."

"Akibatnya, tidak ada gunanya terlibat dalam proses pengadilan di tahap ini. Saat kami memutuskan untuk meluncurkan varian baru Thar apa pun di Australia, kami akan memberikan pemberitahuan 90 hari sebelumnya kepada FCA dan mengambil semua langkah untuk melindungi hak kami saat memasarkan dan menjual produk,” kata juru bicara perusahaan itu.

Mahindra Thar diperkenalkan pada 2010. Sebelumnya, mobil berdesain ikonis itu sudah dibuat Mahindra dengan nama Roxor pada 1949, dengan mengantongi lisensi dari Willys Overland Corporation.

Sejak itu, Mahindra telah berinvestasi besar-besaran dalam R&D untuk mengembangkan dan menyesuaikan kendaraan agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan di pasar yang berbeda di seluruh dunia. Kendaraan telah mengalami beberapa iterasi termasuk CJ3B, MM540, MM550, CJ340, CJ4 dan variannya saat ini.

Baca juga: Berisiko terbakar, Jeep tarik Cherokee 2021 di Amerika Utara

Baca juga: Produksi Jeep Cherokee terhenti karena pasokan semikonduktor tersendat

Baca juga: Jeep siap produksi entry level terbaru, Project 516
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021