Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan membangun satu menara rumah susun dengan tipe barak senilai Rp2,79 miliar bagi para santri yang merupakan generasi muda harapan bangsa masa depan.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Senin, menyatakan, dengan pembangunan para santri yang sedang menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat di Desa Buyat Barat, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara ke depan bisa tinggal di hunian vertikal.

"Kami harap para santri yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren bisa belajar tinggal di hunian vertikal. Fasilitas yang disediakan Kementerian PUPR di Rusun Pondok Pesantren kini juga sangat baik sehingga para santri nyaman tinggal di Rusun tersebut," ujar Khalawi Abdul Hamid.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun TNI di Gorontalo senilai Rp19,5 miliar

Menurut Khalawi, pembangunan Rusun juga diperuntukkan bagi para milenial seperti para santri agar bisa lebih bersemangat dalam menuntut ilmu agama.

Selain itu, ujar dia, pemerintah juga tidak hanya membangun Rusun untuk para santri di Ponpes, tapi juga di Seminari-seminari sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan secara merata dan berkeadilan.

"Keterbatasan lahan untuk perumahan semakin nyata dan Rusun merupakan salah satu solusi agar pemanfaatan lahan yang ada bisa optimal," katanya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Hujurat menyatakan pembangunan Rusun Pondok Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun tiga rusun untuk yayasan dan keuskupan di NTT

Pembangunan rusun itu dilaksanakan secara Single Years Contract (SYC) tahun 2021 dengan masa waktu selama 240 hari kerja.

"Kami berharap melalui pembangunan Rusun ini secara tidak langsung bisa ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19," ucapnya.

Rusun ini, lanjutnya, merupakan salah satu wujud dukungan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk para santri untuk agar menjadi generasi muda bangsa Indonesia yang berkualitas.

Berdasarkan data yang dimiliki Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi I, spesifikasi bangunan Rusun Pondok Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng VII Buyat terdiri dari satu menara setinggi dua lantai. Hunian yang ada nantinya berupa empat ruangan tipe barak dan dapat menampung sekitar 80 santri.

"Kami juga akan melengkapi setiap hunian dengan meubelair berupa tempat tidur susun dan almari berukuran sedang dua pintu atas bawah. Para santri tinggal membawa pakaian dan belajar agama dengan semangat," paparnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021