Shanghai (ANTARA) - Saham China berakhir lebih tinggi pada Senin, didukung oleh kenaikan di perusahaan sektor keuangan, tetapi investor tetap waspada menunggu rilis data inflasi utama AS untuk digunakan mejadi panduan kebijakan moneter.

Indeks saham acuan CSI300 naik 0,4 naik menjadi 5.155,59, sedangkan Indeks Komposit Shanghai menguat 0,3 persen menjadi 3.497,28.

Memimpin kenaikan, indeks sekuritas CSI SWS naik 1,9 persen, membantu mendorong indeks keuangan CSI300 sebesar 0,5 persen.

Likuiditas yang cukup, penurunan suku bunga dan harga komoditas, serta tindakan keras China terhadap penggunaan uang kripto, menjadi pertanda baik bagi pasar saham, kata TF Securities dalam sebuah laporan.

Baca juga: Saham China dibuka bervariasi setelah jatuh akhir pekan lalu

Pialang mencatat penyimpangan yang mencolok antara pertumbuhan pendapatan dan valuasi saham pada setiap sektor, dan mengatakan bahwa penyimpangan tersebut tidak sejalan dengan posisi China di pasar modal negara itu.

Investor berhati-hati menjelang rilis data konsumsi rumah tangga angka inflasi di AS, pada minggu ini.

Saham sumber daya tetap di bawah tekanan, dengan indeks industri sumber daya saham-A CSI turun 0,8 persen.

Baca juga: Saham China dibuka untung, setelah beragam sehari sebelumnya

Regulator bursa China memperingatkan perusahaan logam industri untuk mempertahankan "pesanan pasar normal" selama pembicaraan tentang kenaikan signifikan harga logam tahun ini, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) mengatakan pada hari Senin.

Saham-saham yang terkait dengan mata uang digital dan block-chain juga melemah, setelah China berjanji untuk menindak aktivitas penambangan dan perdagangan bitcoin.

Operator penambangan mata uang kripto, termasuk Huobi Mall dan BTC.TOP, menangguhkan operasi mereka di China setelah pernyataan Beijing tersebut.
 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021