Realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70 persen, BUMN sebesar 22 persen, sementara swasta/lainnya sebesar 8 persen
Jakarta (ANTARA) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun hingga April 2021.

"Hingga April 2021, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun (di luar pajak). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada April 2021 ini meliputi konstruksi dan energi sebesar 89 persen, properti 10 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," ujar Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto di Jakarta, Selasa.

Farid menambahkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri atas proyek gedung sebesar 29 persen; jalan dan jembatan 29 persen; dan proyek infrastruktur lainnya seperti bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 42 persen.

"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70 persen, BUMN sebesar 22 persen, sementara swasta/lainnya sebesar 8 persen," katanya.

Baca juga: Adhi Karya targetkan perolehan kontrak baru 2021 sekitar Rp25 triliun

Adhi pada Selasa ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020.

Salah satu agenda yang disetujui adalah perubahan susunan direksi Adhi Karya yakni Direktur Quality, Health, Safety & Environment (QHSE) dan Pengembangan Bisnis dari V Partha Sarathi kepada Vera Kirana.

Dengan demikian susunan direksi Adhi Karya setelah RUPST adalah sebagai berikut:

Direktur Utama Entus Asnawi Mukhson
Direktur Operasi I A Suko Widigdo
Direktur Operasi II Pundjung Setya Brata
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AAG Agung Dharmawan
Direktur Human Capital dan Sistem Agus Karianto
Direktur QHSE dan Pengembangan Bisnis Vera Kirana.

Baca juga: Adhi Karya akan jadi andalan dalam konstruksi perkeretaapian
Baca juga: Obligasi Adhi Commuter Properti Rp500 miliar terserap penuh pasar

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021