Pembangunan pelabuhan ini sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat yang akan mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar pada tahun ini.
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyakini Pelabuhan Tanjung Carat bakal menjadi daya tarik bagi investor karena daerah ini menjadi penghasil sejumlah komoditas ekspor.

Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumsel Afrian Joni di Palembang, Selasa, mengatakan pemerintah provinsi (pemprov) terus mendorong pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat  yang ditargetkan ground breaking pada akhir  2021.

Pembangunan pelabuhan ini sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat yang akan mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar pada tahun ini.

Baca juga: Menhub targetkan pembangunan pelabuhan di Nusa Penida selesai 2022

Hadirnya pelabuhan ini nantinya diharapkan dapat menjadi daya ungkit perekonomian Sumsel sehingga daerah tidak lagi sebatas menjadi eksportir bahan mentah tapi juga sudah menjadi eksportir barang setengah jadi dan barang jadi.

Dengan infrastruktur ini maka nilai ekspor Sumsel akan terus meningkat, yang sama artinya dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu investor diyakini akan berani masuk ke Sumsel, apalagi bakal diintegrasikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” kata dia.

Baca juga: Menhub tinjau kesiapan Pelabuhan Gilimanuk antisipasi penumpang

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pemprov terus mengawal realisasi proyek Pelabuhan Tanjung Carat ini.

Koordinasi terus dilakukan antara pemprov dan pemerintah pusat agar target yang diberikan Presiden Jokowi itu dapat terlaksana.

“Tentunya kami (pemprov) kawal terus, yang mana ada kendala selalu diupayakan agar ditemukan solusinya,” katanya.

Terkait persiapan untuk pembangunan proyek tersebut, ia mengatakan Sumsel sudah memastikan bahwa areal seluas 461 hektare yang diproyeksikan menjadi lokasi pelabuhan itu clear and clean (CNC).



 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021